Guru Itu Disainer Pembelajaran

Guru itu disainer pembelajaran - Seorang guru menenteng tas besar dan berat memasuki kelas. Ada laptop, buku pegangan guru dan sejumlah buku perangkat pembelajaran di dalam tas itu. Di dalam kelas semua isi tas dikeluarkan dan memenuhi meja guru di depan kelas.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Dalam pemandangan sehari-hari di sekolah, itu tidak lagi menjadi hal yang asing. Konon itu menjadi salah satu ciri khas guru profesional. Sebaliknya akan menjadi asing bila seorang guru tidak membawa perangkat apapun ke dalam kelas.

Yang dibawa guru ke dalam kelas hanya alat tulis dan beberapa catatan kecil di kantong celana. Ini menjadi salah satu tanda guru tidak profesional alias amatiran. Benarkah?

Memang, mengajar itu sebenarnya adalah menerapkan rancangan atau disain pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Rancangan pembelajaran tersebut disusun dalam bentuk perangkat tertulis yang dikenal dengan perangkat mengajar.

Namun dalam praktik sehari-hari, sering kali terjadi penyimpangan antara disain pembelajaran dengan pelaksanaannya. Proses yang dijalankan guru tidak sesuai dengan disain yang telah dibuat sebelumnya. Mengapa?

Penyebab kegagalan guru tidak dapat melaksanakan programnya dengan baik karena kondisi kelas kurang kondusif. Untuk memarahi dan menasihati siswa saja, sudah habis waktu sekian menit. Hal ini dialami oleh guru yang kurang mampu menguasai dinamika kelas dengan baik.
Guru sudah capek menyusun perangkat pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kegiatan perancangan yang dilakukan antara lain; menetapkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, materi pelajaran, strategi dan metode, serta penilaian pembelajaran. 

Namun apa hendak dinyana,  RPP  itu hanya menjadi agenda benda mati belaka. Bahkan hanya sekadar bukti fisik bahwa guru sudah merancang pembelajaran atau menyusun persiapan pembelajaran..

Sebagai disainer pembelajaran, semestinya guru tidak hanya terampil mendisain rancangan pembelajaran untuk melahirkan perangkat mengajar yang bagus. Yang lebih penting lagi adalah guru terampil mendisain perangkat yang dapat diterapkan di ruang kelas. 
Agar dapat dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas, disain pembelajaran yang dibuat guru harus mempertimbangkan kondisi sekolah, karakter siswa dan lingkungan belajar. Jika tidak, perangkat pembelajaran yang bagus tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran.***