Manajemen Sekolah dalam Perspektif Matra Pendidikan

Manajemen sekolah dalam perspektif matra pendidikan – Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dengan kegiatan utama terselenggaranya proses belajar dan mengajar. Ada objek sekaligus subjek yang belajar, dimana yang berperan dalam hal ini adalah peserta didik.

Ada pula subjek yang melakukan tindakan mengajar yang dikenal dengan istilah guru atau tenaga pendidik.

Proses belajar dan mengajar atau pembelajaran tidak hanya melibatkan guru dan peserta didik.

Subjek lain selain tenaga pendidik yang juga berperan dalam manajemen sekolah adalah kepala sekolah, tenaga kependidikan, komite sekolah dan orangtua/wali murid. 

Kelancaran proses pendidikan di sekolah ditentukan oleh bagaimana manajemen sekolah dalam mengelola semua proses yang berlangsung.

Secara garis besar, unsur manajemen sekolah terdiri dari kepala sekolah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah dan orangtua/wali murid.

1.Kepala sekolah

Kepala sekolah adalah pimpinan lembaga tertinggi di sekolah. Oleh sebab itu seorang pimpinan perlu memiliki kompetensi tertentu dan berkaitan dengan motto; EMAS-LIM (edukator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator ).

Berpegang pada motto ini, pimpinan sekolah akan menggerakkan segenap potensi yang dimiliki oleh subjek pelaku pendidikan di sekolah.

Selain itu juga perlu mengoptimalkan potensi sumberdaya lain dalam menunjang kelancaran proses pendidikan di lembaga sekolah.

Sumberdaya dimaksud antara lain sarana dan prasarana serta sumberdaya lingkungan sekolah itu sendiri.

2.Tenaga pendidik

Guru atau tenaga pendidikan profesional memiliki peranan penting dalam mengelola pendidikan di sekolah.

Para guru berinteraksi langsung dengan subjek sekaligus objek pendidikan.
Guru mengoperasionalkan kurikulum secara nyata di ruang kelas. Kurikulum dinilai memiliki potensi untuk mengubah sikap dan tingkah laku serta keterampilan peserta didik menjadi lebih baik.

Dalam operasional kurikulum, guru memilih dan menggunakan berbagai strategi dan pendekatan untuk mencapai tujuan yang tertulis dalam kurikulum. Strategi dan pendekatan diterapkan dengan metode pembelajaran tertentu.

Keberhasilan guru dalam menjalankan pembelajaran juga ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

Sarana belajar yang dimiliki sekolah menjadi media dan alat peraga pembelajaran yang potensial.

3.Tenaga kependidikan

Tenaga kependidikan antara lain kepala tata usaha, staf administrasi, operator sekolah dan penjaga sekolah.

Secara fungsional tugas tenaga kependidikan adalah menyelenggarakan aspek matra administrasi sekolah.

Administrasi sekolah terdiri dari administrasi kurikulum, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, unit pelayanan teknis di sekolah, dan lain sebagainya.

Tenaga kependidikan akan mengurus semua administrasi yang bersifat ke dalam maupun keluar lembaga sekolah.

4.Komite sekolah

Komite sekolah merupakan unsur penting dalam menunjang kelancaran proses pendidikan di sekolah.

Fungsi komite sekolah tidak semata menyangkut dukungan finansial namun lebih dari itu adalah memberikan masukan dan informasi penting kepada manajemen sekolah untuk memajukan kualitas pendidikan di sekolah.

5.Orangtua/wali murid

Para orangtua dan wali murid memang telah menyerahkan anak ke lembaga sekolah untuk memperoleh pendidikan sesuai jenjang dan tingkatan kelas.

Namun bukan berarti penyerahan itu dalam semua matra pendidikan anak.

Tugas dan tanggung jawab orangtua dan wali murid mendorong agar anak untuk tetap belajar di rumah.

Memperoleh pendidikan di lingkungan keluarga karena anak lebih banyak bergaul di lingkungan keluarga.

Dengan cara tersebut berarti orangtua dan wali murid telah ikut mendukung kelancaran proses pendidikan di sekolah.

Maka tidak salah kiranya jika orangtua/wali murid dikatakan sebagai unsur manajemen lembaga pendidikan di sekolah.***