Pawai Obor, Tradisi Menarik Masyarakat Nagari Taluk

Pawai Obor, tradisi menarik masyarakat nagari taluk - Menyambut 1 Muharam, bermacam ekspresi dan tradisi kebudayaan mulai ramai digelar masyarakat kabupaten Tanah Datar. Beragam cara dan dilakukan oleh masyarakat di daerah ini dalam menyambut kedatangan 1 muharam.

Hal ini tak lain dan tak bukan untuk menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu untuk mempererat jalinan tali silaturahmi antar kaum muslimin yang sebentar lagi akan menyambut pergantian tahun hijriyah.

Dalam rangka menyambut 1 muharam, ada tradisi menarik yang sering dilakukan masyarakat di Kabupaten Tanah Datar khususnya di nagari Taluk kec.Lintau Buo, Pawai Obor namanya.

Yang di selenggarakan oleh tim ‘hisana’ (himpunan santri aktif) anak nagari Taluk dibawah naungan remaja masjid yang disebut dengan ‘Gerema’ (gerakan remaja masjid) Nurul Huda Nagari Taluk Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar

Pawai obor merupakan pagelaran yang sering dilakukan masyarakat nagari Taluk untuk memperingati hari besar Islam.

Tak hanya dalam menyambut 1 muharam, perayaan menyambut bulan ramadan juga kerap diadakan pagelaran pawai obor ini.

Biasanya, pawai obor digelar pada malam hari menjelang 1 muharam.

Dengan membawa obor yang terbuat dari bambu, ribuan masyarakat, pemuda/pemudi dan santri yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa berseragam muslim akan melakukan pawai keliling nagari. 

Sambil berjalan membawa obor, rombongan pawai bersalawat dan diiringi alat musik gendang atau rebana. 
Simak juga: Kesenian Tradisional Salawat Dulang
Selain itu, melalui pengeras suara, pemuka agama yang ikut serta dalam rombongan akan mengingatkan masyarakat sekitar untuk bersiap-siap menyambut datangnya 1 muharam.

Tradisi yang sudah turun-temurun ini ternyata tidak hanya digelar di nagari Taluk. Di beberapa nagari lain, seperti Batusangkar, Sungayang, Sungai Tarab dan sejumlah  nagari lainnya juga kerap menggelar acara yang sama.

Pawai obor ini diadakan untuk menyambut hari besar Islam, termasuk 1 Muharram dan bulan suci Ramadhan. 

Tujuannya adalah mempererat silaturahmi antara umat muslim dan menumbuhkan budaya islam di kalangan masyarakat, pemuda pemudi dan anak nagari. (*Penulis: Hadi Rahim)