Kegunaan Jam Dinding di Ruang kelas

Kegunaan jam dinding di ruang kelas – Ruang kelas dilengkapi dengan berbagai peralatan dan aksesoris penting lainnya. Semua perlengkapan yang ada, baik yang ditaruh maupun pajangan, bertujuan untuk menunjang kelancaran pembelajaran di kelas.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Perlengkapan penting yang dipajang antara lain; lambang negara burung garuda, foto presiden dan wakil presiden. Ini semua dipajang di dinding bagian depan kelas, tepatnya di atas papan tulis. 

Mudah dilihat setiap saat oleh siswa sekalipun dalam saat pembelajaran berlangsung.


Di sisi dinding lainnya dipajang berbagai gambar atau media belajar. Supaya menimbulkan kebetahan berada dalam kelas, ruang belajar ditata sedemikian rupa. 
Selanjutnya dapat disimak: Tips Menata Ruang Kelas Agar Nyaman
Ada lagi satu perlengkapan yang tak kalah pentingnya; jam dinding. Peralatan ini dipajang di bagian dinding belakang ruang kelas. Mengapa dipasang di bagian belakang? Siapa sebenarnya yang memanfaatkan jam dinding itu? Siswa, guru atau untuk kedua-duanya?

Ya, alat penunjuk waktu jam dinding di ruang kelas bermanfaat untuk guru dan siswa. Namun manfaat ini lebih ditujukan untuk kepentingan guru ketika mengajar. Itu sebabnya mengapa jam dinding, lazimnya dipajang pada dinding bagian belakang sehingga mudah dilihat oleh guru.

Guru dapat melihat penunjuk waktu setiap saat untuk menyesuaikan prosedur dan langkah-langkah pembelajaran sesuai rencana pembelajaran (RP) yang telah disusun. Bagaimana dengan siswa?

Siswa memanfaatkan jam dinding kelas hanya pada waktu tertentu. Misalnya pada saat pembelajaran akan dimulai. Siswa dapat mengatur kegiatan piketnya dengan berpedoman pada waktu. 

Jika dirasa jam belajar sudah mendekati, maka siswa melaksanakan kegiatan piket agak lebih cepat. 
Simak kembali: Tugas Piket Harian di Kelas
Siswa yang memang malas belajar, biasanya akan lebih sering memutar tubuh menoleh ke belakang, menengok jam dinding. Selalu mengingat kapan waktu pembelajaran akan berakhir. 

Jika pelajaran berakhir sekitar sepuluh atau dua puluh menit, siswa mulai menghitung waktu dan berusaha untuk minta izin.

Guru yang piawai mengelola pembelajaran pasti menguasai benar siasat siswa yang malas belajar. Tidak akan mengizinkan siswanya minta izin sepuluh atau dua puluh menit sebelum pembelajaran berakhir. 

Sebaliknya, guru akan membujuk agar siswa sabar menunggu sampai jam pelajaran berakhir. Itu dapat dilakukan oleh guru dengan berpedoman kepada waktu pada jam dinding kelas.***