Nyanyian Sendu Batang Kapuah - Bagian 2

Nyanyian batang kapuah - bagian 2 - Di atas aliran sungai Batang Kapuah ada dua jembatan perlintasan jalur transportasi darat. Kedua jembatan hanya berjarak lebih kurang 500 meter. Pertama, jembatan kereta api. Rel kereta api yang melintasi sungai Batang Kapuah ini berasal dari Sawah Lunto menuju Stasiun Batutaba.

Ilustrasi gambar (istimewa)

Sebelum era 80-an, jembatan ini dilewati oleh kereta api uap yang disebut dengan Mak Itam. Loko dengan sekian deresi atau gerbong batu bara tidak begitu kepayahan melewati jalan di jorong Kapuah.

Rel kereta api yang melewati jorong ini termasuk lurus dan mendatar.

Mak Itam termasuk kereta api yang disiplin waktu. Menjelang subuh, terdengar pertama kali kereta api lewat sambil membunyikan peluitnya.

Ini akan membangunkan warga jorong Kapuah. Kereta api itu membawa batu bara dengan beberapa  buah rangkaian gerbong menuju Batutaba.

Mak Itam telah menjadi panduan waktu oleh warga jorong Kapuah untuk bangun dan melaksanakan shalat subuh.

Pukul 11 siang Mak Itam kembali lewat melintasi jembatan di atas sungai Batang Kapuah.

Selanjutnya pukul 15 sore dan kembali pukul 18 menjelang shalat Magrib. Begitulah jadwal Mak Itam melintasi sungai batang Kapuah setiap hari. Lewatnya kereta api dapat dijadikan penanda waktu bagi orang yang tidak memiliki arloji atau jam dinding.

Kereta api lewat begitu disiplin dan tepat pada waktunya jika tidak terjadi gangguan.

Aku sudah sering naik kereta api uap itu. Bersama teman-teman, aku menjadi penumpang gelap.

Jika ketahuan oleh masinis, kami akan disuruh turun. Kami menumpang dan mengendap-endap di antara rangkaian gerbong batu bara.  

Awal tahun 80-an, kereta api uap berganti menjadi kereta api bermesin diesel. Aku pernah menumpang kereta api dan duduk di kokpit masinis, dari Kapuah ke Sawah Lunto ketika lebaran.

Sungguh mengasyikkan sekaligus mendebarkan! Kenapa tidak? Aku lihat rel kereta api itu lurus namun loko kereta api terasa melenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan menyusuri relnya. Serasa mau jatuh, relnya kecil tetapi lenggoknya kuat sekali.

Jembatan kedua yang melintasi sungai Batang Kapuah adalah jembatan jalan raya lintas sumatera.

Jalan ini menghubungkan Banda Aceh–Lampung sehingga aku sering melihat bus-bus dari Banda Aceh ke Jakarta atau sebaliknya. Aku masih ingat nama-nama bus penumpang yang melewati jorong Kapuah, seperti ALS, Sari Expres dan Gumarang Jaya.
Simak juga : Nyanyian Sendu Batang Kapuah- Bagian 1
Waktu kecil aku menggembalakan sapi di sepanjang pinggiran jalan raya lintas sumatera. Kendaraan belum sebanyak sekarang ini sehingga bebas gembala sapi.

Begitu pula rumah di sepanjang pinggiran jalan, tidak serapat dan sepadat sekarang ini.*** (Bersambung…)