Mengapa Terjadi Pembiasan Cahaya?

Mengapa terjadi pembiasan cahaya – Cahaya bersifat merambat lurus. Atap rumah yang bocor dan tidak mempunyai langit-langit akan dapat dimasuki cahaya. Kemudian perhatikan lantai dimana terlihat cahaya matahari membentuk bulatan.

Pembiasan cahaya (matrapendidikan.id)

Akan tetapi suatu ketika, kita akan menyaksikan bahwa cahaya itu dapat membelok. Inilah yang disebut dengan gejala pembiasan cahaya. 

Pembiasan cahaya (refraksi) merupakan peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya ketika menempuh medium (zat perantara) yang berbeda. 

Cahaya dapat merambat dalam udara dan zat cair. Fenomena ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

1.Ketika menyenter air kolam atau sungai malam hari, cahaya senter nampak membelok (patah).

Begitu pula sendok yang miring dalam gelas berisi air  terlihat seakan-akan patah jika di lihat dari samping.

Mengapa sinar senter terlihat patah? Sinar melewati dua zat perantara yang berbeda, udara dan air.

Cahaya senter datang dari udara ke air. Udara mempunyai kerapatan optik yang lebih kecil dari pada air. 

Sinar yang datang dari medium renggang ke medium rapat dengan sudut tertentu, akan membelok mendekati garis tegak lurus bidang batas antara udara dan air itu.

2.Air sungai yang dalam dan  jernih terlihat seolah-olah terlihat menjadi dangkal. Begitu pula air dalam kolam renang atau bak mandi terlihat dangkal. 

Ini sering membuat orang terkecoh, tak sengaja tercebur ke dalam kolam renang ketika berjalan-jalan di pinggiran kolam renang tersebut.

Jadi, peristiwa pembiasan atau pembelokan cahaya terjadi karena cahaya melewati dua medium yang berbeda kerapatan optik-nya.***