Pembinaan Siswa Melalui Penegakan Disiplin Sekolah

Pembinaan siswa melalui penegakan disiplin sekolah- Pembinaan terhadap siswa dilakukan secara menyeluruh di sekolah. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran berlangsung secara optimal.

Sanksi memungut sampah bagi siswa yang datang terlambat ke sekolah (Matrapendidikan.id)

Tuntutan Kurikulum Merdeka adalah agar siswa memiliki sejumlah karakter sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Siswa mendapat layanan pendidikan sesuai potensi minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki. Hal itu diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler.

Agar proses dan layanan tersebut berjalan diperlukan semacam regulasi atau aturan. Regulasi tersebut berupa tata tertib atau peraturan sekolah.

Disiplin sekolah merupakan regulasi atau aturan sekolah tentang waktu belajar, berpakaian dan berpenampilan.

Disiplin waktu belajar banyak macamnya dan salah satunya masalah larangan bolos belajar. 

Penegakan disiplin waktu belajar menjadi lebih penting disamping berpakaian dan berpenampilan.

Siswa yang bolos belajar pada jam pelajaran tertentu akan ditindaklanjuti dengan pembinaan intensif.

Para guru di sekolah perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kebiasaan bolos sebagian siswa.

Selain suasana pembelajaran, aturan belajar lebih spesifik juga disepakati di ruang kelas.

Untuk siswa yang terbiasa bolos, tidak peduli dengan aturan belajar ditindaklanjuti oleh guru BK bersama wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Penanganan terhadap kebiasaan bolos dan perilaku menyimpang lainnya dilakukan secara berkesinambungan. 

Penerapan sanksi dan hukuman terhadap siswa yang tidak mentaati aturan belajar tentu mengacu pada prinsip pendidikan dan keadilan secara proporsional.

Sebaliknya, siswa yang menerapkan disiplin sekolah perlu pula mendapat penghargaan khusus.

Penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) adalah bentuk motivasi eksternal dalam penegakan disiplin sekolah.***