Magnet Dapat Menghasilkan Arus Listrik Induksi

Magnet dapat menghasilkan arus listrik induksi – Pada tahun 1831 Michael Faraday berhasil membangkitkan arus listrik menggunakan magnet. Penemuan konsep induksi elektromagnetik ini berawal dari hasil pengamatan dan percobaan Hans Cristian Oersted seperti telah dibahas dalam artikel sebelumnya.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Oersted menemukan bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Faraday justru membuktikan sebaliknya, apakah magnet dapat menghasilkan arus listrik?

Percobaan Faraday menggunakan kumparan (gulungan kawat). Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan Galvanometer

Galvanometer adalah sebuah alat untuk menunjukkan ada atau tidak arus listrik dalam suatu rangkaian.

Ternyata jarum Galvanometer tetap pada angka 0 sebagai tanda tidak ada arus listrik yang mengalir dalam kumparan.

Kemudian, ketika sebuah magnet batang dimasukkan kedalam kumparan ternyata jarum Galvanometer menyimpang. Saat diam jarum Galvanometer kembali posisi 0. 

Saat ditarik ternyata jarum Galvanometer menyimpang namun arah yang berlawanan saat magnet dimasukkan.

Bagaimana jika magnet batang dimasukkan dan dikeluarkan terus-menerus dalam kumparan? 

Jarum Galvanometer bergerak bolak-balik! Ini menandakan terjadinya arus listrik dalam kumparan.

Kenapa terjadi arus listrik?

Gerakan magnet telah menimbulkan gaya gerak listrik atau beda potensial pada kedua ujung kumparan.

Arus listrik yang dihasilkan dengan menggerakkan magnet disebut arus induksi.

Dalam penerapannya, arus induksi juga dapat dihasilkan dengan cara:

a. menggerakkan sebuah kumparan terhadap kutub magnet.

b. memutar magnet batang di depan kumparan

c. memutus dan menyambung arus kumparan primer untuk menginduksi kumparan sekunder.

Demikian konsep induksi elektromagnetik yang menghasilkan arus listrik induksi yang ditemukan oleh Michael Faraday.***