Perpustakaan Sebagai Kunci Gerakan Literasi Sekolah

Perpustakaan sebagai kunci gerakan literasi sekolah – Gerakan Literasi Sekolah (GLS)  merupakan program pemasyarakatan kegemaran membaca dan menulis di kalangan komunitas sekolah. Gerakan ini didasarkan atas Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Bagi guru, budaya membaca dan menulis bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu. Sedangkan bagi siswa, kegemaran membaca dan menulis bermanfaat untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Atau dengan kata lain, budaya membaca dan menulis akan berdampak pada proses pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa.
GLS sesungguhnya tidak hanya berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis. Sebagaimana amat Kurikulum 2013, literasi mencakup kemampuan melihat, mengamati, memahami, membaca dan menulis.

Salah satu basis GLS adalah perpustakaan sekolah. Banyak orang bilang kalau perpustakaan adalah jantungnya sebuah sekolah.

Hal ini cukup beralasan karena unit Perpustakaan sebagai kunci gerakan literasi di sekolah menjadi tempat disediakannya berbagai macam sumber dan media belajar.

Di perpustakaan terdapat aneka buku pelajaran wajib maupun penunjang. Di perpustakaan juga tersedia media audio dan visual sebagai media pembelajaran.

Buku pelajaran wajib merupakan buku pegangan guru dan siswa untuk setiap mata pelajaran.

Selain itu juga terdapat buku penunjang sebagai referensi bagi guru maupun siswa dalam mendukung kegiatan belajar.

Media belajar di perpustakaan sekolah antara lain perangkat elektronik dan digital dalam bentuk audio dan visual.

Agar GLS mencapai sasarannya, buku-buku di perpustakaan hendaknya buku yang dapat menumbuhkan budi pekerti.

Sebagaimana dikutip dari situs kemdikbud.go.id, buku yang dijadikan acuan sebagai literasi di sekolah di antaranya buku cerita atau dongeng lokal.

Selain itu juga disediakan buku-buku yang menginspirasi, seperti buku biografi tokoh lokal dan biografi anak berprestasi, buku-buku sejarah yang membentuk semangat kebangsaan atau cinta tanah air.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah akan menjadi salah satu kunci kesuksesan gerakan literasi di sekolah.***