Masuk Sekolah Unggul, Siap Hadapi Persaingan

Masuk sekolah unggul, siap hadapi persaingan – Apa motif anda sebagai anak atau orangtua memilih sekolah unggul? Sudah pasti beraneka ragam. Ada motif prestise, aktualisasi diri sebagai siswa berprestasi atau orangtua dari anak yang berprestasi. Namun adapula yang memiliki motif mencari persaingan dalam mengejar prestasi di sekolah unggulan tersebut.

Muhammad Fadhlan Hakim merupakan salah seorang siswa yang diterima di sekolah unggul, SMPN 5 Batusangkar. Dari celotehnya ditangkap bahwa ia lebih tertarik masuk ke sekolah unggul untuk bersaing dalam mengejar prestasi pada level sekolah yang lebih tinggi.
Mau masuk saja sudah harus berjibaku untuk bersaing memasuki sekolah unggul tersebut melalui seleksi dalam PPDB. Harus berjuang TPA dan tes mata pelajaran. Akumulasi dari semua seleksi itu,  siswa harus menempatkan diri, antara peringkat 1 sampai 72 jika ingin diterima di sekolah itu. Sementara jumlah peminat yang bertarung masuk SMPN 5 Batusangkar sebanyak 182 orang..

Jika sudah berhasil diterima, persaingan berikutnya telah menunggu selama belajar di sekolah unggul. Jika anak selalu juara di sekolahnya dulu maka di sekolah unggul ini belum tentu akan juara.

Hal serupa juga diingatkan oleh Drs. Jalinus, Kepala SMPN 5 Batusangakar di hadapan orangtua/wali murid yang diterima di sekolah tersebut.

Jika anak masuk di sekolah reguler, mungkin ia akan tetap menjadi juara seperti di sekolah sebelumnya. Namun di sekolah unggulan, boleh jadi anak memperoleh rangking belasan, apalagi ia berasal dari sekolah jauh di luar kota.
Simak juga : PPDB SMPN 5 Batusangkar Lancar dan Sukses
“Bukan karena prestasi belajar anak menurun, namun karena persaingan di sekolah ini sangat ketat. Anak dan orangtua harus memahami bahwa di sekolah ini terjadi persaingan dalam mengejar prestasi belajar.

Jika dulu semasa di SD, mungkin anak selalu juara I, namun setelah masuk sekolah ini bisa jadi akan melorot peringkatnya. Itu hal yang lumrah,” ujar Drs.Jalinus.***