Ujian Nasional Tingkat SMU dan Sederajat

Ujian nasional tingkat SMU dan sederajat – Siswa tingkat SMU dan sederajat akan memulai perjuangan menghadapi ujian nasional pada hari ini. Bagi siswa peserta UN, prosesi nasional dunia pendidikan masih menjadi sesuatu yang mendebarkan.

Memang, hasil perjuangan ini tidak lagi menentukan kelulusan dari sekolah. Namun menjadi titik akhir perjuangan siswa selama 3 tahun di jenjang sekolah. 

Selain itu, hasil ujian akan menjadi dasar bagi perguruan tinggi untuk menerima calon mahasiswa baru.

Bagi pemerintah sebagai pihak penyelenggara, ujian nasional bukanlah sesuatu yang menyulitkan untuk dilaksanakan. 

Ujian nasional telah dilaksanakan di Indonesia pertama kali tahun pelajaran 1984/1985.


Bagaimana pun pemerintah mempunyai pengalaman bertahun-tahun untuk melaksanakan pesta nasional dunia pendidikan ini. 

Hanya saja, sistem pelaksanaan UN sering mengalami perubahan. Kadang-kadang perubahan ini menyebabkan pihak-pihak tertentu menjadi kebingungan.

Maka tidak mengherankan jika beberapa tahun belakangan, pelaksanaan UN sering mengalami permasalahan. Di antara permasalahan yang cukup menarik adalah percetakan naskah soal sampai pada penyebaran naskah ke sekolah penyelenggara.

Bagi guru, ujian nasional menjadi evaluasi kerja selama setahun terakhir. Khusus guru mata pelajaran yang di-UN-kan, hasil UN seakan menjadi indikasi keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. 

Memang, guru yang terlibat terhadap keberhasilan siswa dalam UN tidak hanya guru yang mengajar di kelas terakhir.

Guru mata pelajaran UN yang mengajar di kelas sebelumnya ikut menentukan keberhasilan siswa. Kenapa tidak? Materi ujian nasional dimulai dari kelas pertama di suatu jenjang pendidikan. 

Guru yang mengajar menjadi peletak kerangka dasar materi pelajaran di kelas berikutnya.

Yang tak kalah mendebarkan adalah pihak orangtua siswa. Mungkin sebelum anak menduduki kelas terakhir kurang memperhatikan cara belajar anak. 

Namun dikelas terakhir, apalagi menjelang UN, perhatian orangtua mulai terfokus pada proses belajar anak.


Tidak hanya di rumah, di sekolah pun demikian. Buktinya, orangtua sering diundang hadir ke sekolah untuk membicarakan  ujian nasional. Ini membuktikan, kesuksesan anak dalam UN tak luput dari keikutsertaan orangtua siswa.***