Hasil UN dan Masuk Perguruan Tinggi

Hasil UN dan masuk perguruan tinggi – Pentas ujian nasional jenjang pendidikan SMU/Sederajat memang telah usai digelar beberapa minggu yang lalu. Siswa peserta ujian, sudah tidak sabar menunggu pengumuman hasil perjuangan mereka selama tiga hari tersebut. Konon, hasil UN akan diumumkan tanggal 15 Mei mendatang.

Menunggu merupakan suatu hal yang mendebarkan. Itu ada benarnya. Selesai ujian nasional tidak serta merta membuat siswa menjadi lega dan tenang. Ada lagi yang harus ditunggu. Menunggu kepastian, lulus atau tidak. Hal ini tentunya sangat menarik untuk dicermati.

Hasil UN akan menentukan episode perjuangan siswa berikutnya; melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi! Seperti diketahui, ada tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri; SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri.

Sebagian siswa sudah mendaftar melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi). Persaingan untuk mendapatkan jatah kursi di perguruan tinggi melalui jalur ini sangat ketat. Di samping karena prosesntasenya kecil, juga ditentukan oleh hasil UN.

Masalahnya bukan soal lulusnya UN, melainkan hasil perolehan UN. Jika lulus UN namun hasilnya pas-pasan. Alamat siswa terpaksa mengubur impiannya masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur ini.

Okelah kalau begitu. Tidak satu jalan ke roma, begitu kata pepatah. Masih ada jalur lain untuk berjuang masuk perguruan tinggi negeri. Jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). 

Yang penting siswa lulus UN terlebih dulu, itu saja syaratnya. Namun demikian bukan berarti perjuangan siswa akan menjadi lebih mudah. Jatah kursi di perguruan tinggi negeri di Indonesia cukup banyak. Namun yang berminat mengikuti SBMPTN juga banyak.

Karena alasan inilah, sebagian siswa tidak mau berpangku tangan disaat menunggu pengumuman hasil UN. Mereka terus belajar. Setelah ujian nasional berakhir, mereka langsung memasang kuda-kuda untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar.

Tentunya tindakan ini untuk berjaga-jaga jika tidak diterima melalui jalur SNMPTN. Jika diterima, beban mental mereka sudah mulai agak ringan dan tak perlu meneruskan bimbingan belajar. 

Sebaliknya, jika gagal mereka pun siap untuk menghadapi ujian SBMPTN bahkan ujian mandiri.***