Hakikat Strategi Pembelajaran

Hakikat strategi pembelajaran – Pada umumnya guru tidak asing lagi dengan istilah strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran. Teori atau pendapat tentang istilah ini sudah banyak dibaca dan diketahui oleh guru maupun calon guru di jenjang perguruan tinggi keguruan.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa guru maupun calon guru masih meragukan apa hakikat masing-masing istilah tersebut.

Hal ini terbukti dari kerancuan perangkat mengajar yang telah disusun oleh guru.

Misalnya, rencana pembelajaran yang memuat istilah strategi pembelajaran,pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran.

Kajian sederhana tentang ketiga istilah tersebut dimulai dari hakikat strategi pembelajaran. Pada hakikatnya, strategi pembelajaran merupakan taktik atau siasat yang dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. 

Siasat tersebut tercetus dalam bentuk tertulis. Inilah yang dikenal dengan perencanaan pembelajaran. 

Indikator perencanaan yang matang oleh guru harus melibatkan bagaimana karakter siswa, ketersediaan sarana dan prasarana, lingkungan sosial dan budaya setempat.

Dalam pembelajaran, guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran yang sudah ia baca di buku pelajaran atau media lain secara mentah.

Bisa jadi materi tersebut tidak sesuai dengan unsur-unsur tersebut di atas. Itu sebabnya guru perlu melakukan analisis terhadap materi pelajaran maupun analisis dalam menetapkan kriteria ketuntasan belajar.

Mengkaji mana sumberdaya yang tersedia dan mana pula yang belum tersedia. Penelaahan ini akan membantu guru dalam menetapkan strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang lazim dipilih adalah CBSA (cara belajar siswa aktif). Perencanaan dengan strategi CBSA memuat tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, materi pelajaran yang dijadikan bahan belajar siswa, pendekatan apa yang dilakukan, metode apa yang digunakan, serta alat evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas, hakikat strategi pembelajaran adalah siasat atau taktik tertulis yang disusun oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran.

Strategi ini harus tertuang dalam rencana pembelajaran untuk satu kali pertemuan dalam pembelajaran.***