Alat Peraga Tak Mesti yang Canggih

Alat peraga tak mesti yang canggih – Setiap sekolah memiliki sumberdaya berbeda satu sama lainnya. Sumberdaya dimaksud adalah sarana dan prasarana penunjang pembelajaran.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Setiap sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang tidak sama. Ada sekolah yang memiliki sarana belajar memadai. Proses pembelajaran berjalan lancar. Memungkinkan untuk dapat menerapkan pembelajaran yang lebih berkualitas. 
Baca juga: Pentingnya Alat Peraga Pembelajaran

Namun tidak sedikit yang memiliki sumberdaya terbatas. Terutama sekali sekolah yang berada di pedesaan. Keterbatasan sumberdaya alat peraga sering menjadi alasan klasik rendahnya kualitas pembelajaran.

Pada hakikatnya, alat peraga pembelajaran itu tidak mesti yang canggih dan buatan pabrik ternama. Jika memang memiliki keterbatasan sarana peraga, masih ada alternatif lain yang tidak kalah menariknya bagi siswa.

Memang, penerapan Kurikulum 2013 memerlukan alat peraga yang memadai untuk siswa melakukan pembelajaran. Siswa dapat mempraktikkan teori materi pelajaran dengan bantuan alat peraga sehingga lebih mudah memahami materi pelajaran. 
Baca juga: Manfaat Alat Peraga Pembelajaran
Namun demikian, sekolah yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran, belum tertutup kemungkinan untuk melaksanakan pembelajaran berkualitas.

Disinilah pentingnya kreativitas guru dalam mengatasi keterbatasan alat peraga atau media pembelajaran.

Kurikulum 2013 sesungguhnya mengandung nilai kreativitas. Tidak hanya siswa yang dituntut kreatif dalam belajar. Guru juga berpeluang untuk menyalurkan kreativitasnya sesuai dengan kondisi sekolah tempat bertugas. Kreativitas untuk memberdayakan apa yang ada dan dimiliki sekolah. 
Baca juga: Apa yang Kita Punya
Sebagai contoh sederhana. Mistar, kertas buku, jarum pentul, spidol bertinta hitam atau merah bisa digunakan sebagai alat peraga pembelajaran cermin datar. Begitu pula kaca mata guru atau siswa untuk menjelaskan pelajaran alat optik terutama lensa cembung dan cekung.

Daun dan batang tanaman di lingkungan sekolah dapat dijadikan peraga pembelajaran biologi. Di sekolah pasti ada berbagai jenis tanaman dan tumbuhan yang bisa dikaitkan dengan materi pembelajaran ini.

Itu hanyalah contoh kecil dari pemberdayaan alat peraga sederhana. Intinya adalah bagaimana kreativitas dan inovasi guru dalam memberdayakan segala sesuatu yang ada dan dimiliki sekolah menjadi alat peraga pembelajaran.***