Terjebak Harimau Siluman (Bagian Ketiga)

Terjebak harimau siluman (bagian ketiga) - Para guru di sekolah jadi panik. Sudah tiga hari Suryadi, guru olahraga menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Raibnya Suryadi dari sekolah memang menjadi tanda tanya besar. Hanya guru yang mengetahui hilangnya Suryadi. Sebaliknya disembunyikan kasus ini dari siswa. Hal ini untuk menghindari kepanikan siswa bahkan orangtua siswa dan warga di sekitar sekolah.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Guru dan siswa sudah mengetahui guru olahraga itu bertempat tinggal di sekolah tepatnya di ruang kantor wakil kepala sekolah. 

Kepala sekolah dan beberapa guru lainnya sudah mengamati tempat tidur Suryadi di bagian kiri kantor wakil kepala sekolah. Akan tetapi tak ada satu pun tanda telah terjadi sesuatu dengan Suryadi.

Jangan lupa simak : Terjebak Harimau Siluman Bagian Kesatu

Pada hari itu para guru mengadakan rapat mendadak membicarakan raibnya Suryadi. 

"Apakah ada diantara bapak atau ibuk dalam waktu tiga hari belakangan yang berkomunikasi dengan pak Suryadi melalui telepon seluler?" tanya kepala sekolah.

Para guru yang hadir rapat saling berpandangan. Merasa tidak ada kontak apalagi berbicara khusus dengan Suryadi.

"Maaf, buk. Saya kira pak Suryadi pulang ke kampung halamannya," ujar Sarimin berasumsi. 

"Pak Suryadi pasti akan memberitahu saya kalau ia bepergian dan meninggalkan tugas," bantah kepala sekolah.

"Wah, jangan-jangan pak Suryadi telah dibawa makhluk siluman karena ia tinggal sendirian di sekolah kita  ini," Marsinah mulai curiga.

"Wah, buk Marsinah bikin tengkuk kami merinding..." ujar Sarimin.

"Sulit diterima akal hal itu di zaman sekarang ini, buk Marsinah." kembali kepala sekolah membantah. "Menurut pak Beny bagaimana?" tanya kepala sekolah kepada wakilnya yang duduk di sebelah kirinya.

Pak Beny hanya geleng-geleng kepala.

"Pak Yulizar?" ujar kepala sekolah selanjutnya sembari menoleh ke wakilnya yang satu lagi.

Tak beda dengan Beny, Yulizar juga menggelengkan kepala.

"Baik bapak dan ibu sekalian." ujar kepala sekolah bersiap untuk menyimmpulkan hasil rapat mendadak perihal pak Suryadi. "Hari Sabtu terakhir sekolah minggu itu saya sempat bercanda-gurau dengan pak Suryadi. 

Tak ada tanda akan terjadi sesuatu. Pak Suryadi baik-baik saja. Kemudian hari Seninnya, saya tanyakan kepada pak Beny dimana pak Suryadi. Namun pak Beny malah bingung begitu pula yang lain.

Semestinya kalau ada perlu, seperti biasanya pak Suryadi selalu minta izin kepada saya. Berarti pak Suryadi meninggalkan sekolah ini hari minggu..." ujar kepala sekolah menyimpulkan.

"Buk, apa perlu kita laporkan ke polisi?" tanya Yulizar.

"Sebaiknya kita lapor buk, soalnya kasus ini kasus orang hilang," jawab Marjohan ikut nimbrung.

"Iya, betul kata pak Marjohan." timpal kepala sekolah. "Sebentar lagi saya akan ke kantor polisi.

Rapat itu akhirnya usai. Kepala sekolah didampingi wakil kurikulum berangkat menuju Mapolsek setempat.

"Terima kasih pak polisi semoga pak polisi segera menindaklanjutinya," ujar kepala sekolah.

"Sama-sama, buk..." sahut polisi itu. "Kebetulan, saya mengenal pak Suryadi, buk. Pak guru ini sering berjumpa dengan saya di lapangan sewaktu menonton sepakbola bahkan di masjidshalat di masjid, buk..."

Simak juga : Terjebak Harimau Siluman Bagian Kedua

Pihak polisi telah datang ke lokasi kejadian di sekolah. Mengumpulkan data yang diperlukan di te-ka-pe.

Kabar menghilangnya Suryadi akhirnya merebak dan diketahui oleh siswa dan orangtua siswa serta warga masyarakat di sekitar sekolah.*** (Bersambung)