Muhadharah Terakhir Jelang Ramadhan 1445H

Muhadharah terakhir jelang ramadhan 1445h - Bulan puasa Ramadhan 1445 H/2024 H sudah diambang pintu. Namun kegiatan rutin di sekolah tetap berjalan sebagaimana mestinya, termasuk kegiatan muhadharah. 

Tampilan salah seorang siswa dalam muhadharah di sekolah (dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Muhadharah terakhir jelang memasuki bulan puasa Ramadhan 1445 H/2024 M diselenggarakan oleh kelas 7.C di halaman sekolah setempat, Jumat (8/11/24).

Zulfikar SPd selaku wali kelas menjadi guru pengulas kegiatan muhadharah. Diawal ulasannya, wali kelas yang juga Waka Kurikulum SMPN 2 Lintau Buo itu`memberikan aplaus kepada pelaksana muhadharah meskipun jalannya masih memiliki kekurangan.

"Aplaus itu semacam penghargaan sekaligus menjadi motivasi buat seseorang," ujar Zulfikar SPd.

Siswa kelas 7 dengan pakaian orange dan hitam (dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Selanjutnya wali kelas 7.C itu menyinggung bahwa muhadharah menjadi wahana belajar untuk menambah ilmu. Ia mengutip QS : Al Alaq : 5 yang artinya :

"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Hal ini sekaligus menjadi motivasi yang baik untuk memacu semangat dan tanggungjawab siswa dalam melaksanakan kegiatan rutin di sekolah agar serius dan belajar untuk tampil lebih baik.

Sebelumnya Azzam dan Adelia tampil sebagai penceramah putra dan Adelia sebagai penceramah putri. Azam mengangkat tema kewajiban berpuasa dengan berdasar Al Qur'an Al Baqarah 183 yang artinya :

"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan berpuasa atas kamu sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."

Sementara itu Adelia menyampaikan ceramah singkat tentang pergaulan remaja masa kini.

Zulfikar SPd dalam ulasannya mengingatkan kembali siswa untuk tidak meninggalkan puasa.

"Kewajiban berpuasa ditujukan pada umat muslim yang sudah baligh. Jika sengaja berarti sudah berdosa." tutur Wali Kelas Zulfikar SPd.

Peranan perempuan di Minangkabau sangat tinggi, tidak seperti pada zaman jahiliyah.

"Oleh sebab itu perlu dipelihara hakikat perempuan tersebut dalam pergaulan sehari-hari." ujar wali kelas.

Pelaksana muhadharah kelas 7.C:

Protokol (Ghina), wahyu ilahi dan saritilawah (Jesika Indri dan Syakinah Novriadi), Ceramah putra (Azam) dan putri (Adelia), Tahfizh (Reghina Protama), Nasyid (Jesika Indri dkk) dan doa Yudi Aprilio Putra).***