Antara Wajib Belajar dan Wajib Sekolah

Antara wajib belajar dan wajib sekolah - Belajar dan bersekolah, ini dua kata yang sama tetapi hakikat maknanya berbeda. Belajar itu bisa dimana dan kapan saja. Belajar dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Belajar dari alam, keadaan sosial di lingkungan.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Bersekolah ditentukan tempatnya. Ada waktu dan jadwal belajar  sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku.

Akan tetapi sekolah juga tempat untuk belajar. Belajar pada guru dan mata pelajaran yang sudah ditentukan. Ada serangkaian proses yang harus dijalani. Akhirnya siswa memperoleh nilai hasil belajar selama satu periode tertentu.

Akan tetapi siswa yang tidak paham makna belajar maka sekolah tidak semata untuk belajar.

Ada yang hanya sekadar datang, duduk dan kembali pulang. Tidak memperoleh sesuatu yang bermanfaat di sekolah karena mereka ini tidak paham untuk apa mereka bersekolah.

Hal itu menunjukkan siswa bersekolah belum tentu sudah belajar. 

Beruntung siswa yang paham untuk apa bersekolah dan belajar.

Di sekolah, tugas guru adalah bagaimana menciptakan suasana agar siswa mau belajar dan bukan hanya sekadar bersekolah.

Belajar adalah wajib. Selain di sekolah, jalur pendidikan non formal juga tempat belajar. Belajar tidak hanya dibatasi oleh ruang dan tempat.

Ada kasus orangtua protes anaknya dikeluarkan oleh sekolah meskipun anaknya tidak bisa dididik lagi di sekolah yang bersangkutan karena sudah banyak melanggar aturan sekolah.

Itu contoh orangtua yang merasakan  bersekolah itu wajib. Tak peduli anaknya melanggar aturan sekolah bahkan terlibat kriminal.

Itu sebenarnya bukan faktor wajib belajar tetapi wajib bersekolah.

Semestinya, wajib belajar dan wajib bersekolah itu berjalan secara sinergis.

Siswa akan mudah diatur dan mengikuti aturan belajar di sekolah sehingga proses pendidikan berkualitas dapat diwujudkan.***