Mengefektifkan Metode Konvensional dalam Pembelajaran Perlu Kreativitas dan Inovasi Guru!

Mengefektifkan metode konvensional dalam pembelajaran perlu kreativitas dan inovasi guru! - Artikel ini diinspirasi oleh hasil kolaborasi antar mata pelajaran serumpun, antara penulis (guru IPA) dengan seorang guru baru mata pelajaran Matematika.

Guru menggunakan metode konvensional dalam mengajar (Matrapendidikan.id)

Kenapa penulis tertarik berkolaborasi dengan guru baru itu? Jawabnya, ilmunya masih segar dan pasti punya idealisme yang tinggi terhadap proses pembelajaran di ruang kelas.

Kolaborasi ini tanpa persiapan, berlangsung alami, dilakukan dengan metode survei langsung. Kolaborator duduk di bagian paling belakang dan mengamati mencatat proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan kolaborator didapat kesimpulan bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru.

Hal ini karena pembelajaran dijalankan dengan metode konvensional. Hasil pengamatan surveyor dituliskan melalui selembar kertas.

Metode pembelajaran konvensional ternyata masih diperlukan dan diterapkan oleh guru sampai saat ini.

Baca juga : 5 Alasan Guru Menggunakan Metode Ceramah dalam Mengajar

Metode ceramah pada bagian materi tertentu dan mata pelajaran IPA seperti materi berupa fakta dan konsep masih diperlukan masih diperlukan.

Tentu saja tidak berceramah melulu, dari awal sampai akhir. Metode ceramah dibumbui dengan metode lain (multi-metode) seperti tanya jawab dan diskusi.

Selain itu prosedur pembelajaran dari awal sampai penutup tetap dilaksanakan sesuai dalam Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP).

Mengingat kurikulum pendidikan adalah kurikulum merdeka, metode konvensional ceramah tersebut dinilai kurang sesuai.

Akan tetapi perlu digarisbawahi, apa pun metode pembelajaran yang diterapkan sudah pasti mengikutsertakan ceramah!

Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran beserta unsurnya kepada siswa. Kognitif, afektif dan psikomotorik adalah unsur yang terdapat dalam suatu tema, pokok bahasan dan topik.

Metode pembelajaran yang paling populer dan masih digunakan sampai sekarang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah adalah metode ceramah.

Sebenarnya metode apapun yang diterapkan guru sudah pasti ada unsur ceramahnya. Hanya saja, kadar ceramah yang bervariasi antara satu metode dengan metode lainnya.

Ciri pembelajaran dengan metode ceramah hanya berorientasi pada guru (?) Sebenarnya tidak seratus persen kebenarannya.

Memang, kendali pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran adalah guru dan itu benar.

Namun bukan berarti siswa mendengar dan menyimak serta "terpasung" kreativitasnya.

Kapan digunakan metode pembelajaran metode ceramah? 

Banyak pertimbangan untuk menggunakan metode ceramah seperti karakter materi pelajaran dan mata pelajaran, karakter dan potensi siswa, fasilitas tersedia, kemampuan guru dan lain sebagainya.

Karakter materi pelajaran adalah pertimbangan logis untuk menggunakan metode ceramah.

Misalnya, materi pelajaran yang bersifat fakta, konsep berupa gejala dan fenomena alam yang tidak bisa disaksikan langsung seperti migrasi hewan dan pemanfaatan kemagnetan.

Nah, saat itu diperlukan metode ceramah dengan bantuan media belajar. Namun sayangnya penulis hanya menggunakan media papan tulis dan catatan siswa.

Selain itu, potensi dan karakter siswa yang rata-rata cukup, serta sumber dan bahan belajar terbatas menjadi alasan lain menggunakan ceramah.

Meskipun demikian faktor kemampuan guru untuk menguasai materi pelajaran, cara berceramah serta teknik mengelola pembelajaran sangat menentukan.

Lihat juga : 3 Hal Pokok yang Harus Dikuasai dalam Metode Ceramah

Guru harus terampil mengelola siswa dan pembelajaran di ruang kelas. Selain itu menguasai dan memahami materi, mampu berceramah, berinteraksi secara dinamis, mampu membangkitkan motivasi dan semangat siswa.

Cara dan gaya berbicara tak kalah pentingnya dalam menerapkan metode ceramah.

Dari cara dan gaya berbicara tersebut guru berusaha mengembangkan  interaksi dan komunikasi dengan siswa.

Simak juga : Tak Satupun Metode Mengajar yang Paling Bagus (?)

Secara pragmatis, metode konvensional ceramah dinilai kurang melibatkan siswa dalam belajar.

Jangan lupa simak informasi lain di Google News

Namun disinilah pentingnya kreativitas maupun inovasi guru untuk melibatkan siswa dalam belajar sehingga dapat mengefektifkan metode ceramah dalam pembelajaran.***