Berkurban untuk Mencapai Ridha Allah SWT

Berkurban untuk mencapai ridha Allah swt - Umat muslim baru saja melaksanakan ibadah shalat Idul Adha 1444 H. Kemudian diikuti dengan ibadah sunat mu'akad (dikuatkan) berkurban bagi yang telah mampu.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Berbahagialah muslim yang diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk beribadah kurban. Menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada fakir, miskin, warga sekitar dan para sohibul qurban.

Berkurban termasuk ibadah sunat mu'akad yang memiliki nilai tersendiri di hadapan Allah SWT. Daging dan darah hewan kurban tidak sampai untuk mencapai keridhaan Allah SWT.

Akan tetapi ketakwaan dari orang yang berkurban yang dapat mencapai ridha Allah SWT. 

Hal ini dijelaskan dalam QS Al-Hajj ayat 37 yang artinya ;

"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

Ibadah berkurban manifestasi dari ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Berkurban dilaksanakan dengan penuh iman dan takwa sehingga muslim yang berkurban pasti dengan penuh keikhlasan.

Tentunya perihal ibadah berkurban menjadi kabar gembira bagi orang yang senantiasa berbuat baik demi mengharap ridha Allah SWT.

Dalam konteks hablum minannas ibadah berkurban mengandung nilai sosial yang tinggi. Daging hewan kurban dibagikan kepada orang lain di sekitarnya.

Terutama orang-orang fakir dan miskin dimana mereka mungkin jarang makan daging karena tidak mampu membelinya. 

Saling berbagi karena ketakwaan dan keikhlasan ini wahana bagi yang berkurban untuk mendapatkan pahala berlipat ganda dan mencapai ridha Allah SWT.

Semoga muslim yang telah beribadah kurban benar-benar  mencapai ridha Allah SWT. Dan rezki, salah satu bentuk nikmat  Allah SWT pun semakin banyak. Aamiin...***