Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Ruang Kelas

Penerapan pembelajaran Berdiferensiasi di ruang kelas – Setiap siswa dalam suatu ruang kelas bersifat heterogen. Mereka terlahir dengan beragam potensi, sifat dan karakter serta keunikan. Meskipun demikian peserta didik itu harus mendapatkan kesempatan sama untuk menerima layanan belajar yang baik.

Ilustrasi gambar (pexels.com)

Dengan kata lain, guru perlu memahami dan memberikan layanan pembelajaran yang baik terhadap kebutuhan belajar siswa di ruang kelas.

Layanan guru dalam pembelajaran terwujud melalui peranan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Melalui peran ini guru dapat menerapkan konsep merdeka belajar dalam rangka pengembangan potensi siswa secara optimal.

Pembelajaran Berdiferensiasi menjadi salah satu model pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.

Selain dapat mengoptimalkan potensi, minat dan bakat, sifat dan keunikan siswa. Pembelajaran Berdiferensiasi juga memenuhi kebutuhan belajar tentang nilai-nilai kehidupan. 

Nilai-nilai kehidupan yang mereka peroleh dalam pembelajaran menjadi sumbangsih terhadap pengembangan diri kelak dikemudian hari.

Bagaimana proses pembelajaran terdiferensiasi ini dapat diterapkan dengan maksimal?

Pada hakikatnya pembelajaran berdiferensiasi berakar dari pemenuhan kebutuhan siswa dari aspek kesiapan belajar, minat dan gaya belajar.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi 

Tomlinson (2000) mengemukakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan pembelajaran di ruang kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu siswa.

Namun demikian bukan berarti guru harus memenuhi kebutuhan semua siswa setiap waktu atau setiap saat di ruang kelas.

Untuk merespon kebutuhan belajar siswa selama belajar di kelas ditempuh dengan strategi atau pendekatan.

1.Pendekatan diferensiasi materi

Pendekatan diferensiasi materi (konten) merupakan jawaban terhadap pertanyaan apa yang disampaikan kepada siswa sebagai respon dari kesiapan belajar, minat dan tipe belajarnya. 

Ada 3 tipe belajar siswa yaitu visual, auditori dan kinestetik. Kombinasi ketiga tipe belajar ini dapat dikombinasikan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

2.Pendekatan diferensiasi proses

Pendekatan diferensiasi proses merupakan jawaban pertanyaan dari bagaimana siswa memahami materi pelajaran.

Mungkin dengan secara mandiri atau berkelompok, kegiatan belajar berjenjang, mengajukan pertanyaan pemantik maupun tantangan, membuat Lembar Kerja Siswa, variasi kegiatan atau variasi waktu.

3.Pendekatan diferensiasi hasil

Pendekatan diferensiasi hasil (produk) dilakukan dengan tagihan yang diharapkan kepada siswa.

Caranya antara lain memberikan tantangan beragam atau memberi pilihan produk yang diminati siswa.

Lingkungan belajar kondusif

Pendekatan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas akan optimal apabila didukung suasana lingkungan belajar kondusif.

Lingkungan belajar yang kondusif artinya suasana yang menunjang terlaksananya pembelajaran secara efektif dan efisien.

Lingkungan belajar kondusif terwujud dalam komunitas belajar yang saling menghargai, terjaminnya keamanan fisik dan psikis serta optimis, berkeadilan dan belajar untuk mencapai kesuksesan.***