Pasar Malam, Fungsi Sosial dan Hiburan Rakyat Murah Meriah

Pasar malam, fungsi sosial dan hiburan rakyat murah meriah  – Sendirian ya, pak? Kok nggak bawa ibuk kesini? Membawa cucu kesini ya, pak? Inilah beberapa pertanyaan yang dilontarkan emak-emak yang saya kenal, saat baru sampai di arena pasar malam Simpang Kulit Manis Nagari Taluak.

Pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik sekaligus membuat penasaran hati saya. Namun akhirnya saya jadi maklum. 

Pengunjung pasar malam cukup ramai terutama oleh anak-anak dan emak-emak. Mungkin karena bertepatan dengan malam minggu.

Sayang sekali lokasinya arena pasar malam itu terbatas meskipun di pinggiran jalan raya.

Wahana bermain yang ada juga terbatas dan khusus untuk anak-anak. Ada istana balon spongebob yang dapat merangsang kreativitas dan imajinasi anak.

Selain itu ada pula komedi putar, wahana melukis dan lainnya.

Di arena pasar malam para pedagang menjual kuliner camilan dan mainan anak-anak. Untuk orang dewasa, cukup minum-minum saja di warung arena pasar malam. Dan, saya pesan kopi jahe.

Sekadar untuk menghangatkan badan di tengah cuaca cerah dan dingin di malam minggu itu.

Fungsi sosial pasar malam 

Sepengetahuan saya, hiburan rakyat murah meriah Pasar Malam sudah lama ada. Jauh sebelum berkembangnya pusat hiburan urban seperti mal.

Sampai sekarang ternyata pasar malam masih menjadi hiburan alternatif yang menarik terutama di pedesaan.

Pasar malam memiliki fungsi sosial yang unik. Di tempat ini masyarakat berjumpa, melepas rasa penat setelah beraktivitas di siang hari.

Para anak muda, yang lagi jomblo, cari angin dan cuci mata. Orangtua membawa si buah hati untuk menikmati wahana hiburan murah di malam hari.

Dengan harga tiket rata-rata Rp.10.000,- anak-anak bisa menikmati hiburan yang ada dan menyenangkan hatinya.

Toh, uang yang dicari pada siang hari bahkan sampai larut malam, salah satunya juga untuk membuat anak-anak menjadi senang.***