Sanksi Apa yang Mesti Diterapkan di Sekolah?

Sanksi apa yang mesti diterapkan di sekolah? – Setiap sekolah akan memiliki peraturan sekolah dan tata tertib untuk siswa. Hal ini bertujuan untuk menegakkan disiplin sekolah sehingga terjadi keteraturan dan pelaksanaan pembelajaran akan efektif.

Peraturan sekolah maupun tata tertib siswa juga disertai dengan sanksi bagi siswa yang melanggar. 

Sanksi yang diberikan pun bermacam sesuai dengan porsi dan tingkat kesalahan siswa.

Peraturan yang dibuat oleh guru dan  ditandatangani kepala sekolah terdapat dalam Buku KTSP maupun KOSP setelah dimusyawarahkan dengan orangtua/wali murid serta komite sekolah.

Lalu, sanksi seperti apa yang sesuai diterapkan sekolah? Berikut uraiannya!

Sanksi yang cocok di sekolah dimaknai sanksi yang sesuai dengan karakter siswa di sekolah, bersifat mendidik dan tidak berbenturan dengan hukum yang berlaku.

Oleh sebab itu, sebelum merumuskan peraturan sekolah dan tata tertib kelas perlu pertimbangan sebagai berikut:

1.Memahami karakter siswa di sekolah

Pihak sekolah, guru dan kepala sekolah, perlu mengetahui dan memahami kebiasaan dan karakter siswa. 

Seperti diketahui, kebiasaan dan karakter siswa satu sekolah berbeda-beda, sesuai kultur dan kebiasaan masyarakat tempat dimana siswa berada.

Berdasarkan pengetahuan dan pemahaman ini pihak sekolah dapat merumuskan peraturan sekolah secara seimbang.

2.Bersifat mendidik

Peraturan sekolah bertujuan agar dipatuhi oleh siswa. Jika ada siswa yang melanggar, tentu guru dapat memberi sanksi berjenjang.

Misalnya dimulai dari teguran lisan dan peringatan. Jika masih belum berubah maka perlu sanksi selanjutnya yang bersifat mendidik.

Sanksi yang mendidik akan mendatangkan efek kesadaran dan jera terhadap siswa yang mendapat sanksi.

Misalnya memberikan denda buku, membawa bibit tanaman dan langsung menanamnya bagi yang absen atau bolos pada hari sebelumnya.

Bernyanyi di depan kelas, membaca Al Qur’an atau bersenam bagi yang terlambat. Atau bisa juga mengucapkan teks Pancasila, UUD 1945, Ikrar Siswa.

Kemudian bisa juga membersihkan lingkungan sekolah, menyiram bunga dan lainnya.

Dan masih banyak contoh sanksi lainnya yang bersifat mendidik.

3. Tidak memberatkan

Sebenarnya pertimbangan berat atau ringan suatu sanksi bersifat relatif. Oleh sebab itu perlu dipahami kebiasaan dan karakter serta sosial budaya masyarakat dimana sekolah berada.

4.Tidak berbenturan dengan hukum yang berlaku

Poin ini tak kalah pentingnya. Dalam merumuskan dan menerapkan peraturan beserta sanksi perlu juga mempedomani hukum yang berlaku. Misalnya Undang-undang Tentang Perlindungan Anak.

Demikian pertimbangan dalam menyusun dan menerapkan peraturan serta sanksi kepada siswa di sekolah.***