Siswa Susah Diatur Ketika Belajar? Kenali 8 Penyebabnya

Siswa susah diatur ketika belajar? Kenali 8 penyebabnya – Semua guru mengalami, atau paling tidak pernah mengalami suasana mengajar yang kurang menyenangkan. Suasana pembelajaran kurang terkendali karena semua siswa sulit diatur. Akibatnya target pembelajaran tidak tercapai karena guru banyak menghabiskan waktu untuk mengatur dan menasehati siswa.

Siswa sering menunjukkan perilaku menyimpang dalam belajar. Akibatnya proses pembelajaran terganggu.

Suasana belajar di ruang kelas menjadi tidak kondusif. Tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Akhirnya guru kehabisan tenaga atau merasa kelelahan setelah meninggalkan kelas tersebut.

Apa penyebab siswa susah diatur dalam pembelajaran? Berikut identifikasi 8 penyebab siswa tidak mudah diatur dalam belajar.

1.Siswa belum siap belajar

Ketika masuk kelas, guru langsung memulai kegiatan mengajar. Pada saat itu siswa belum siap untuk belajar.

Apalagi, guru masuk ke suatu kelas melanjutkan jam pelajaran sebelumnya dengan guru lain.

Kondisi siswa sering tidak siap karena di antara mereka ada yang meninggalkan kelas, mengerjakan tugas, asyik ngobrol, bergurau dan lain sebagainya.

2.Rendahnya kemauan belajar siswa

Guru akan mengalami kesulitan mengatur siswa jika dalam satu kelas diisi oleh siswa yang berkemauan belajar rendah.

Mungkin kondisi ini sulit dihindari. Pembagian kelas siswa di awal tahun pelajaran bukan berdasar kemauan belajar melainkan hasil belajar yang tercantum di buku rapor.

3.Kapasitas ruang kelas

Kelas yang diisi banyak siswa akan menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran.

Akan menyulitkan guru mengelola siswa dalam ruang kelas yang padat siswa. Idealnya dalam satu ruang kelas diisi oleh 20 sampai 25 siswa.

4.Lemahnya disiplin belajar

Ketika guru memulai pelajaran, masih ada siswa yang minta izin meninggalkan kelas. Atau masih ada siswa yang terlambat masuk. Kejadian ini dapat memicu berkurangnya disiplin belajar siswa.

5.Kebiasaan guru ketika mengajar

Kadang-kadang kebiasaan guru ketika mengajar telah menyebabkan siswa sulit diatur.

Misalnya, guru terlalu banyak duduk ketika menerangkan materi pelajaran. Siswa paling depan sering mendapat sorotan dan perhatian.

Namun siswa bagian belakang kadang-kadang luput dari perhatian guru. Akibatnya tidak semua siswa yang dapat dikuasai oleh siswa.

Guru yang banyak duduk ketika mengajar, itu boleh-boleh saja. Asal guru mampu menguasai seisi ruangan kelas dengan baik.

Cukup banyak guru yang sering duduk ketika menerangkan pelajaran namun mampu menguasai siswa dengan baik di ruang kelas.

6.Posisi guru saat menulis di papan tulis

Sering guru berada pada posisi salah ketika mengajar. Guru membelakangi penuh kepada siswa ketika menulis sesuatu di papan tulis.

Kondisi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat sesuatu yang mengganggu ketertiban kelas. Misalnya, ngobrol atau mengganggu teman sebelah.

7.Perhatian guru tidak merata

Tanpa disadari guru cenderung memperhatikan kelompok siswa tertentu ketika mengajar. Misalnya kelompok siswa yang aktif belajar.

Sementara siswa lainnya luput dari perhatian guru sehingga berpotensi menimbulkan perilaku siswa menyimpang dalam belajar.

8.Gaya mengajar monoton

Gaya mengajar setiap guru tidak sama. Masing-masing guru memiliki ciri khas tersendiri dalam mengajar. Namun gaya mengajar yang monoton cenderung membuat siswa bosan.

Begitu pula cara mengajar yang kaku alias kurang variasi suasana dan kondisi belajar.

Berdasarkan bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan guru mengatur siswa disebabkan oleh faktor siswa, lingkungan fisik kelas dan faktor internal guru itu sendiri.***