Berapa Jam Mengajar Ideal Bagi Guru(?)

Berapa jam mengajar ideal bagi guru(?) - Pada mulanya jumlah jam mengajar tatap muka seorang guru ditetapkan 18 jam pelajaran per minggu. Jika ternyata jam mengajar guru melebihi dari jam tersebut, guru akan mendapat bonus angka kredit bagi jabatan guru. 

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Bonus angka kredit diberikan khusus untuk unsur menyusun dan melaksanakan program pembelajaran.

Guru yang mengajar lebih dari jam wajib ini berpeluang untuk cepat naik pangkat atau minimal dua tahun sekali. 

Hebatnya lagi, kelebihan jam mengajar akan mendapat insentif yang besarnya ditentukan oleh kemampuan anggaran komite sekolah (dulu BP3).

Namun sejak diberlakukan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, beban tugas guru mengajar bertambah menjadi 24 jam. 

Resiko penambahan beban mengajar

Resiko penambahan beban mengajar adalah bakal banyak guru yang mengalami kekurangan jam mengajar di sekolah induk. Dengan demikian guru harus mencari jam tambahan dengan mengajar di sekolah lain.

Jika tidak, tunjangan sertifikasi tidak akan dibayarkan. Bukan main!

Resiko lain akibat beban mengajar 24 jam akan mempersempit peluang guru baru untuk menerapkan ilmunya atau minimal menjadi tenaga sukarela di suatu sekolah. Di sisi lain, perguruan tinggi keguruan selalu merekrut dan menghasilkan calon guru setiap tahun.

Diperkirakan akan banyak tamatan perguruan tinggi keguruan bakal ‘menganggur’ karena semakin kecilnya peluang untuk mengabdikan diri di sekolah.

Jam mengajar ideal

Jam mengajar ideal tatap muka bagi guru adalah 18 jam. Dengan mengajar tatap muka 18 jam pelajaran per minggu, rata-rata guru mengajar 3 jam pelajaran per hari. Guru bisa lebih fokus pada pengelolaan pembelajaran di sekolah induk.

Begitu pula dalam mengatasi masalah belajar siswa secara individual maupun klasikal. Termasuk menyiapkan segala administrasi mengajar dan bukti fisik keperluan bahan sertifikasi guru. 

Selain itu, mengajar 18 jam pelajaran per minggu menyebabkan energi guru tidak terkuras. Guru tidak mengalami kelelahan menghadapi peserta didik di ruang kelas.

Solusi masalah

Beban mengajar tatap muka guru tetap 18 jam pelajaran per minggu. Jika beban mengajar guru harus 24 jam (sesuai UU tentang Guru dan Dosen) maka kekurangan 6 jam pelajaran perlu dipenuhi dengan tugas di luar tatap muka.

Artinya, kekurangan 6 jam dicukupi dengan tugas tambahan seperti menjadi wali kelas, pembina OSIS, pembimbing kegiatan ekstrakurikuler, guru  piket, dan tutorial pada program paket A dan B.

Jika beban mengajar ideal ini terkabulkan, tentu menjadi kabar baik dan peluang bagi guru honorer untuk mengabdikan dirinya di suatu sekolah. 

Tamatan dari perguruan tinggi keguruan tidak akan banyak yang menganggur. Allahuwallam bissowaab!***