Sinergisitas Pendidikan Anak di Keluarga dan Sekolah

Sinergisitas pendidikan anak di keluarga dan sekolahKeluarga merupakan unit terkecil dalam suatu komunitas masyarakat. Dapat dikatakan bahwa keluarga itu ibarat sebuah negara kecil yang memiliki falsafah dan struktur tersendiri. Menjalani proses khusus untuk maju dan berkembang.

Anggota keluarga terdiri dari kedua orang tua dan anak. Mempunyai struktur tersendiri dimana ayah bertindak sebagai kepala keluarga dan ibu sebagai pengurus dari anggota keluarga itu sendiri.

Dalam ranah (matra) pendidikan, keluarga itu ibarat sebuah negara yang memiliki otoritas untuk maju dan berkembang. Memiliki sumberdaya manusia dan harta untuk menjadi sebuah keluarga yang berkualitas. 

Kemajuan dan perkembangan sebuah keluarga tidak luput dari dua sumberdaya tersebut.

Sumberdaya manusia sangat menentukan bagaimana perkembangan dan kemajuan sebuah keluarga. Sumberdaya ini berkaitan dengan kualitas intelektual, keimanan dan ketaqwaan, kepribadian, dan tingkah laku serta keterampilan motorik anggota keluarga. 

Sumberdaya manusia keluarga diperoleh melalui jalur pendidikan yang ada.

Jalur pendidikan keluarga yang utama adalah proses pendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga itu sendiri. Jalur ini sering dikatakan sebagai basis pendidikan anak

Jalur dimana anak dilahirkan, dibesarkan dan memperoleh pendidikan pertama sebelum mendapat pendidikan di jalur lain. Pola pendidikan yang berlaku dalam keluarga akan mewarnai kepribadian anak.

Pendidikan dalam keluarga semata belumlah cukup. Anak tidak mungkin terus menerus didik oleh kedua orang tua di lingkungan keluarga. 

Oleh sebab itu jalur pendidikan di sekolah sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak berikutnya. Pada usia tertentu, seorang anak akan memperoleh pendidikan khusus pada usia dini. 

Program ini dikenal dengan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dilanjutkan dengan program pra-sekolah semisal TK/RA. Begitu seterusnya sampai anak menyelesaikan proses pendidikan dan hidup mandiri.

Wajar kalau banyak orang mengatakan, perlu ada sinergisitas antara jalur pendidikan keluarga dengan pendidikan sekolah. 

Pendidikan di lingkungan keluarga lebih menekankan pada matra kepribadian, sementara ranah lainnya diserahkan pada jalur pendidikan sekolah. 

Sinergi kedua jalur ini akan melahirkan anak yang beriman dan bertaqwa, memiliki kepribadian yang baik, mempunyai ilmu pengetahuan serta kecakapan hidup. Suatu saat anak-anak akan hidup mandiri ketika terjun ke tengah masyarakat.

Baik jalur pendidikan keluarga maupun pendidikan sekolah, sama-sama membutuhkan sumberdaya harta sebagaimana disinggung di awal artikel pendidikan ini. Harta benda termasuk sumberdaya keluarga yang tak kalah pentingnya. 

Materi yang dimiliki keluarga menjadi sarana untuk memuluskan jalan anggota keluarga memperoleh pendidikan yang memadai.

Sebagai contoh ril, untuk mendukung proses anak belajar di rumah perlu ada berbagai fasilitas belajar yang memadai. Anak perlu memiliki berbagai buku bacaan penunjang belajar. 

Butuh fasilitas PC/laptop dan jaringan untuk melakukan browsing dalam rangka memperkaya khasanah ilmu pengetahuan anak.

Pendidikan gratis atau murah di jalur pendidikan sekolah,  itu tidak mungkin terwujud seratus porsen. Bagaimanapun gratisnya atau murahnya sekolah, biaya pendidikan untuk kebutuhan lainnya masih perlu dukungan pihak orang tua. 
Simak juga :: Paradigma Pendidikan Murah
Hal ini disebabkan keterbatasan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Ini termasuk contoh kerja sama yang baik antara orang tua dan pihak sekolah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.***