Pendidikan dan Peradaban Unggul

Pendidikan dan peradaban unggul – Tanggal 2 Mei diperingati setiap tahun sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tema yang diusung pun berubah-ubah setiap tahunnya. Tahun 2014, Hardiknas mengusung tema; Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul

Sebagai sambutan dalam rangka Hardiknas tersebut, admin akan mengetengahkan pembahasan khusus dengan judul pendidikan dan peradaban unggul.

Peringatan kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantoro, bukan hanya sekadar bersifat seremonial belaka dari tahun ke tahun melalui pelaksanaan upacara bendera. 

Lebih dari itu adalah memberi motivasi perenungan bahwa pendidikan itu memegang peranan penting dalam proses kehidupan masyarakat suatu bangsa. Bangsa yang cerdas iman, otak dan tangan akan memiliki peradaban dan kehidupan yang lebih unggul.

Pendidikan itu pada hakikatnya untuk memanusiakan manusia. Mempertinggi peradaban suatu bangsa dalam berbagai  aspek kehidupan. Memiliki ilmu pengetahuan dan berwawasan tinggi. 

Menganut tata nilai seni dan budaya serta tradisi sesuai cirri khas kepribadian suatu bangsa. Kemudian memiliki keterampilan dan kecakapan  hidup yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Untuk mewujudkan konsep peradaban unggul, ternyata bangsa Indonesia masih mengalami kendala dan hambatan tersendiri. Pengelolaan pendidikan masih dirasakan belum sesuai harapan. 

Begitu pula proses pendidikan yang berlangsung di negeri ini masih dirundung berbagai persoalan yang cukup pelik.

Sistem pendidikan yang berlaku serta kebijakan-kebijakan memang merujuk untuk terciptanya pendidikan yang berkualitas. Namun dalam penerapannya tidak semulus yang diprogramkan. Banyak ditemui kendala dan hambatan.

Pendidikan murah masih menjadi sebuah paradigma. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas itu sesungguhnya tidak murah. Pendidikan memerlukan sumber daya dari personal, operasional dan berbagai fasilitas dan sarana/prasarana. 

Ini membutuhkan biaya besar yang tidak mungkin ditanggung seluruhnya oleh Negara. Dampaknya adalah ancaman terhadap kelangsungan pendidikan anak di tengah situasi ekonomi rakyat yang masih belum pulih. 

Ini hanyalah satu dari sekian banyak hambatan dan kendala yang dialami dalam pelaksanaan pendidikan.

Jika impian bangsa Indonesia memiliki peradaban yang unggul maka seyogyanya pendidikan di negeri ini juga berwawasan unggul. Maka sewajarnya pihak pengelola pendidikan mengedepankan pelayanan unggul terhadap pelaksana proses pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi. 

Begitu pula para pengajar dan pendidik untuk mengutamakan pelayanan unggul terhadap peserta didik. Jika tidak, peradaban unggul hanyalah sebuah impian besar yang entah kapan akan tercapai.

Dirgahayu Pendidikan Nasional 2014.***