Perihal Menghormati Pengunjung Blog

Perihal menghormati pengunjung blog - Salah satu kegiatan penting seorang admin blog adalah blogwalking. Melakukan kunjungan ke blog sahabat.  Kemudian meninggalkan jejak berupa pesan atau memberi komentar pada blog tersebut.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Tujuan blog walking sudah kita ketahui semua. Tidak semata untuk mencari backlink, atau mengundang pengunjung bertandang ke blog kita.

Lebih dari tujuan itu adalah menjalin persahabatan/silaturrahmi antar sesama blogger. Tentu hal ini akan memberi nilai tambah tersendiri dalam mengembangkan budaya baik di dunia blogging. 

Tentu saja artikel ini tidak bermaksud menggurui. Tak lebih sekadar mengetengahkan bahan diskusi. Bagaimana semestinya sikap admin terhadap tamu alias pengunjung blog?

Tentu saja respon atau reaksi terhadap pengunjung yang meninggalkan jejak berupa pesan di buku tamu atau kotak komentar.

Respon terhadap pengunjung blog alias tamu admin kadang-kadang tidak bisa dilakukan sebagaimana mestinya. Ini sudah bisa kita maklumi karena kegiatan kita tidak semata di dunia maya ini.

Oleh sebab itu, menurut hemat admin, menghormati pengunjung bukan berarti harus merespon semua komentar. Atau harus berkunjung balik ke semua sahabat yang pernah berkunjung ke blog kita.

Jika jumlahnya puluhan, bisa-bisa aktivitas update artikel jadi terlantar. Disinilah pentingnya saling pengertian di antara sesama blogger.

Idealnya memang, admin perlu merespon setiap komentar yang masuk. Sebaiknya melakukan kunjungan balasan ke semua sahabat yang pernah berkunjung.

Tentu saja tidak mungkin dilakukan sekaligus, secara adil dan merata. Kesulitan ini merespon komentar dan membalas kunjungan hampir dirasakan oleh semua blogger.

Yang sering menjadi permasalahan adalah ulah iseng para tamu yang berkunjung ke suatu blog. Pengunjung blog telah melakukan kegiatan yang tidak diinginkan.

Tidak mempedulikan notifikasi atau pemberitahuan pada kotak komentar.

Misalnya diharapkan tidak nyepam, menyelipkan link hidup dalam komentar, berkata yang kurang sopan, dan lain sebagainya. Bila pengunjung melanggar notifikasi tersebut apakah harus diberlakukan ultimatum kepada tamu?

Jawaban pertanyaan di atas akan  sangat beragam. Tergantung pada admin blog atau si penerima tamu. Akan tetapi menghadapi hal semacam itu perlu dengan sikap hati-hati.

Meskipun hati sudah marah dan perasaan sudah tersinggung, tidak ada salahnya untuk tetap berkepala dingin. Tidak mesti membalasnya dengan perlakuan yang sama.

Barangkali, belum dikatakan blogger profesional jika belum mampu bersabar dan menahan diri.

Tentu saja, meskipun admin blog sudah menunjukkan kesabaran dan menahan diri, bukan berarti pengunjung dapat berbuat semena-mena. Happy blogging!***