Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran

Pendeka Pendekatan tan keterampilan proses dalam pembelajaran - Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan kurikulum pendidikan di sekolah adalah kemandirian belajar siswa. Proses belajar siswa yang dilaksanakan berorientasi pada pembentukan karakter mandiri pada anak.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Guru sebagai pelaksana teknis pendidikan di ruang kelas harus mempu  mendesain organisasi bahan  belajar dan menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa.

Terjadi interaksi dan komunikasi belajar yang efektif, efisien dan menyenangkan. 

Oleh sebab itu, guru sebagai disainer pembelajaran,  guru harus mampu menekan dirinya untuk tidak menguasai waktu pelajaran dari awal sampai akhir.

Akan tetapi mau memberikan seluruh waktu belajar di dalam kelas kepada siswa untuk belajar mandiri.

Harus diakui bahwa sejak diterapkan nilai evaluasi murni (NEM) sebagai salah satu standardisasi mutu pendidikan di Indonesia, berdampak luas terhadap proses pembelajaran di kelas. 

Tidak hanya guru, pengelola pendidikan pun memiliki kecenderungan mengejar perolehan nilai evaluasi murni tersebut.

Sehingga bagaimana proses kemandirian siswa dalam belajar kadang-kadang terabaikan.

Untuk mewujudkan kemandirian siswa dalam belajar memerlukan strategi keterampilan proses di samping strategi hasil evaluasi belajar. 

Keterampilan proses masih sangat relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan pembangunan bangsa saat ini. 

Keterampilan proses dalam pembelajaran menganut sistem konstruktivistik dalam pendidikan. Sistem ini memandang siswa sebagai manusia yang memiliki daya kreatif.  

Setiap siswa memiliki potensi kreatif untuk dikembangkan dalam pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses.

Dalam hal ini guru akan berperan sebagai motivator, fasilitator, pembimbing dan pengarah siswa selama belajar.

4 Faktor endukung keterampilan proses

Keterampilan berarti kemampuan untuk menggunakan pikiran, daya nalar dan kreatifitas.

Secara umum keterampilan proses dapat diartikan sebagai tindakan dalam pembelajaran yang menggunakan daya pikir dan kreatifitas siswa secara efektif dan efisien. 

Untuk menerapkan keterampilan proses dalam pembelajaran, ada 4 faktor utama yang harus dipahami:

1.Faktor guru

Guru perlu bersikap progresif untuk menjalankan pendekatan keterampilan proses. Sikap progresif ini terutama dalam menerima dan melaksanakan sesuatu yang baru apabila menuntut pikiran dan kerja yang lebih dari biasa dilakukan guru. 

Sebab, keterampilan proses akan menggeser peranan guru dari pemberi informasi menjadi motivator dan fasilitator dalam pembelajaran.

Sebaliknya siswa harus diberi kesempatan untuk belajar mandiri sesuai dengan potensi masing-masing siswa.

2.Faktor Siswa

Tujuan akhir dari keterampilan proses adalah kemandirian siswa dalam belajar. Oleh sebab itu keterampilan proses  menuntut adanya kemampuan siswa untuk menggunakan daya nalar dalam belajar. 

Sementara itu setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Kemapuan siswa yang berbeda dapat dikembangkan selama pembelajaran berlangsung.

3.Faktor kelengkapan sarana belajar

Sarana belajar seperti alat peraga, media belajar, laboratorium dan sebagainya sangat diperlukan dalam melaksanakan keterampilan proses.

Sebab, peran dari sarana belajar tersebut adalah untuk mempermudah siswa dalam memahami dan menerima materi pembelajaran.

4.Faktor metode mengajar

Metode mengajar juga menjadi faktor menentukan dalam penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran. Tidak ada satupun metode mengajar yang dapat dikatakan baik . 

Metode mengajar yang baik adalah metode yang relevan dengan materi pelajaran dan sarana belajar yang ada.***