Memahami 2 Tipe Belajar Siswa

Memahami 2 tipe belajar siswa - Pada umumnya kelompok belajar di Indonesia dirancang bersifat heterogen. Artinya, sebuah kelas dihuni oleh siswa dengan berbagai tipe belajar dan karakter. Ada siswa dengan tipe belajar cepat.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Sementara yang lainnya memiliki tipe lambat bahkan sangat lambat. Oleh sebab itu, dalam pembahasan artikel kali ini hanya menyorot 2 tipe belajar siswa yang mudah dikenal oleh guru.

Tipe belajar siswa tidak sama antara seorang siswa dengan siswa lain. Begitu pula karakter siswa yang mengisi sebuah ruang kelas. 

Heterogenitas tipe belajar siswa dalam ruangan kelas mengharuskan guru memahami berbagai strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.
Baca: 4 Pertimbangan Memilih metode pembelajaran

#Siswa yang lamban belajar

Keluhan guru yang sering terdengar adalah lambannya siswa menerima materi pelajaran yang diajarkan. Siswa yang lambat menerima pelajaran kadang-kadang membuat kesal. Sudah berulangkali dan disampaikan secara baik, namun ketika ditanyakan kembali mereka tidak sanggup menjawabnya. 

Seakan mereka mudah lupa terhadap informasi belajar yang sudah diterimanya. Masuk di telinga kanan, keluar di telinga kiri. Kondisi ini tidak mungkin dibiarkan berlarut-larut.
Baca juga: Cara Siswa Menerima Informasi Belajar
Materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa yang lamban belajar tidak cukup dengan penjelasan verbal semata. Melainkan juga dicatatkan di papan tulis bahkan didiktekan perlahan-lahan. 

Di sisi lain cara ini akan mengharuskan guru lebih banyak membuang waktu hanya untuk mencatatkan materi kepada siswa, kemudian siswa menghafalnya di rumah. Dengan memahami tipe belajar siswa seperti itu berarti guru telah memperlakukan siswa sesuai kemampuan dan kodratnya.

#Siswa yang cepat menerima informasi belajar

Siswa dengan tipe cepat menerima informasi bahan belajar membuat guru merasa puas dan senang. Tugas guru mengajar semakin ringan.  Waktu belajar dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin. 

Tipe belajar ini, siswa cukup mendengar penjelasan guru kemudian mengambil kesimpulan sendiri dan menyalinnya ke buku catatan secara mandiri. 

Menghadapi tipe anak cepat menerima pelajaran akan membuat guru lebih kreatif dan leluasa menerapkan strategi dan metode pembelajaran.

Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru perlu memahami tipe belajar siswa sebelum menjalankan proses belajar dan mengajar di ruang kelas. 

Dengan memahami tipe belajar tersebut, guru akan dapat memperlakukan siswa sesuai dengan kondisi masing-masing siswa.***