Limbah Rumah Tangga dan Lingkungan Hidup

Limbah rumah tangga dan lingkungan hidup - Perhatian akan masyarakat terhadap lingkungan hidup masih sangat dibutuhkan. Hal ini cukup beralasan mengingat besarnya kemungkinan ancaman terhadap kesehatan dan sanitasi masyarakat sekitarnya.

Tidak terkecuali perhatian masyarakat terhadap limbah rumah tangga. Kita sering mengeluh dengan keberadaan limbah rumah tangga. Mengapa tidak? 

Limbah cair rumah tangga yang disalurkan sembarangan telah menimbulkan bau yang tidak sedap, kerusakan terhadap biota air dan  pencemaran lain terhadap lingkungan hidup.

Deterjen merupakan salah satu produk limbah cair rumah tangga yang semakin merisaukan. Produk limbah deterjen mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. 

Hal ini sehubungan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang mendiami suatu pemukiman yang menggunakan deterjen sebagai pembersih.

Limbah deterjen yang membentuk genangan air akan menimbulkan bau tidak sedap. Bila meresap ke dalam tanah, limbah ini  akan mempengaruhi  kondisi air bawah tanah. Air bawah tanah yang sudah tercemar oleh bahan kimia kandungan limbah deterjen berpengaruh pada kualitas  air sumur  sebagai sumber air minum di suatu lingkungan masyarakat.

Untuk limbah deterjen yang disalurkan ke telaga atau danau akan menimbulkan kerusakan pada ekosistem air tempat tersebut. Bahan kimia yang terlarut dalam air akan mempengaruhi kehidupan organisme dan mikroorganisme dalam air. 

Kehidupan organisme seperti bermacam tumbuhan air dan ikan. Kehidupan mikroorganisme  seperti plankton, pitoplankton, alga, ganggang biru, serta hewan dan tumbuhan bersel satu lainnya. Mikroorganisme tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan yang hidup dalam air.

Pada umumnya mikroorganisme tidak bertahan hidup dalam air limbah yang mengandung bahan kimia. Ikan-ikan akan kekurangan sumber makanan yang berasal dari mikroorganisme. 

Ganggang biru adalah mikroorganisme yang mengandung zat anti toksin  yang dapat mencegah demam malaria. Dalam peristiwa rantai makanan, ganggang biru dimakan oleh ikan dan ikan dimakan oleh manusia. Secara tak langsung manusia telah mengkonsumsi zat anti toksin pencegah demam malaria.


Selain itu, limbah rumah tangga akan menyuburkan tanah disekitar badan air yang dilaluinya. Tanah disekitar badan air lama kelamaan akan terbawa oleh arus air dan membentuk endapan  lumpur di muara. 

Endapan lumpur akan bertambah dan menyebabkan terjadinya pendangkalan permukaan air di muara. Pendangkalan permukaan air di muara berakibat pada penurunan jumlah ikan yang hidup dalam air tersebut serta dapat mempengaruhi kualitas rasa daging ikan air itu.


Mengingat dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan hidup sangat besar maka diperlukan tindakan dan kebijakan untuk mengelola limbah rumah tangga dengan baik. 

Setiap keluarga mempunyai peranan dalam mengelola limbah rumah tangga. Misalnya tidak membuang limbah ke selokan yang airnya tidak mengalir, genangan air yang dilewati orang banyak, atau ke sungai yang banyak terdapat ikan. 

Mungkin ada baiknya di salurkan ke lubang khusus pembuangan lembah rumah tangga.***