Senyawa Antioksidan dan Fungsinya

Senyawa antioksidan dan fungsinya – Proses oksidasi yang berlangsung dalam tubuh manusia berlangsung secara berantai. Proses ini akan menghasilkan senyawa radikal bebas dan berbahaya bagi kesehatan tubuh. 

Ilustrasi gambar (pexels.com)

Radikal bebas akan merusak sel tubuh bahkan mengganggu sistim kekebalan tubuh manusia.

Berbagai penyakit kronis dan gangguan terhadap fungsi organ tubuh akan mudah datang.

Untuk mengurangi resiko ini diperlukan senyawa atau zat yang dapat menghambat atau memperlambat reaksi oksidasi dalam tubuh. 

Senyawa ini lebih populer disebut dengan antioksidan.

Mengurangi resiko radikal bebas berarti menetralisir dampak langsung radikal bebas yang membahayakan kesehatan. 

Cara yang sudah lazim dilakukan adalah mengkonsumsi makanan yang kaya senyawa antioksidan.

Pada umumnya bahan makanan dimaksud terdapat dalam makanan dari tumbuhan. Boleh dikatakan tumbuhan sebagai andalan dalam memproduksi senyawa antioksidan. 

Pada bagian tertentu dari tumbuhan sudah tersedia senyawa antioksidan.

Misalnya, pada buah dan daun yang dapat dikonsumsi secara langsung. Namun senyawa antioksidan juga terdapat pada akar dan batang tumbuhan. 

Contoh tumbuhan yang kaya antioksidan antara lain; apel, pepaya, delima, jambu biji, tomat, sayuran berwarna merah, hijau dan kuning, brokoli, wortel dan umbi-umbian.

Dapat dikatakan, senyawa antioksidan banyak terdapat dalam bahan pangan mengandung vitamin A,  C dan E. 

Dengan mengkonsumsi buah dan sayur yang cukup setiap hari akan mencegah terjadinya kerusakan pada sel tubuh dan sistem kekebalan tubuh.***