Menelisik Kegiatan Pentas Seni di Sekolah

Menelisik kegiatan pentas seni di sekolah – Lembaga sekolah memiliki andil besar dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah. Alasannya cukup logis karena di lembaga ini sedang digembleng calon penerus generasi bangsa. Mereka akan menjadi calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Pemimpin bangsa yang akan mengayomi nilai-nilai seni dan budaya bangsa Indonesia. Kelak kesenian dan kebudayaan asli Indonesia akan tetap terpelihara menjadi aset berharga.

Tidak terpinggirkan oleh seni dan budaya asing yang belum tentu sesuai dengan karakter bangsa.

Namun demikian nilai karakter baik dan positif  seni dan budaya asing dapat diadopsi ke dalam seni dan budaya Indonesia.

Kurikulum muatan lokal

Upaya pemerintah dalam melestarikan seni dan budaya melalui lembaga sekolah diwujudkan melalui kurikulum pendidikan. Struktur dan muatan kurikulum memuat  mata pelajaran muatan lokal.

Penamaan mata pelajaran pada kurikulum muatan lokal disesuaikan dengan daerah masing-masing. Salah satu contoh nama mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan adalah seni dan budaya (SBD).

Kegiatan pementasan seni

Aplikasi mata pelajaran SBD untuk melestarikan nilai seni dan budaya adalah kegiatan pementasan seni (Pensi) di jenjang pendidikan SMTP/MTs dan SMU/K. Pensi diadakan di sekolah berkaitan dengan prosesi ujian sekolah (US), ujian praktik mata pelajaran SBD.

Pensi di lembaga sekolah disesuaikan dengan seni dan budaya di daerah. Berbagai bentuk seni dan budaya daerah dipentaskan dibawah bimbingan guru mata pelajaran. 

Tentu saja akan lebih bagus lagi bila kegiatan ini juga melibatkan para seniman dan budayawan di daerah.

Di SMP Negeri 4 Lintau Buo, pensi dalam rangka kegiatan US telah diadakan beberapa waktu lalu. Bentuk karya seni yang dipentaskan antara lain; kesenian randai, tarian daerah minang kabau dan melayu, tari kreasi berbagai teater sederhana karya siswa.

Persiapan matang dan waktu yang cukup untuk latihan membuat kegiatan pentas kesenian tersebut berjalan lancar.

Selain itu, kegiatan Pensi mendapat dukungan penuh dari para guru, seniman lokal, komite sekolah dan orangtua siswa.***