Peran Guru Akan Digantikan oleh Google?

Peran guru akan digantikan oleh google? – Hal ini bukan mustahil. Dalam dimensi ilmu pengetahuan dan teknologi, boleh jadi peranan mesin pencari google akan menggantikan peran guru dalam pendidikan. Dampak yang mungkin timbul adalah kemalasan siswa untuk belajar dengan guru jika mereka rasakan pembelajaran kurang menarik di mata mereka.

Nah, jika siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi akademik bagus.  Guru belum bisa merasa puas atas hasil tersebut. 

Justru guru mengajukan pertanyaan pada diri sendiri sebagai autokoreksi:  apakah keberhasilan siswa meraih prestasi belajar karena proses pembelajaran yang dijalankan, atau karena siswa lebih banyak bertanya dan belajar pada search engine semisal google, yahoo,ask,bing, dll?

Tak dapat dielakkan lagi. Pemanfaatan sumber belajar internet akan menjadi primadona bagi siswa. Hal ini didukung oleh fasilitas mobile yang dilengkapi dengan internet. Hampir semua siswa mempunyai mobile kelas menengah ke atas yang dapat mengakses internet dengan gamblang. 

Selain itu, mesin pencari nomor satu dan paling populer, google, memberikan layanan informasi apapun tanpa batas selama 24 jam. Ini akan membuat siswa merasa lebih dimanjakan oleh google. Akan membuat siswa betah belajar di rumah dengan fasilitas mobile yang mereka miliki.

Lalu bagaimana dengan peran guru dalam pembelajaran? Dalam hal penyajian informasi belajar, sumber belajar semisal google memang jauh lebih keren dibanding guru. 

Namun satu peran guru yang tak akan pernah tergantikan oleh google dan sekian mesin pencari lainnya adalah peran guru sebagai motivator dalam pembelajaran.

Konsekuensinya adalah guru harus menggeser peranannya dari pemberi informasi menjadi seorang motivator belajar. Guru dengan unsur manusiawi yang dimiliki (rasa, kasih, karsa, budi) harus mampu memainkan peran motivator seoptimal mungkin agar pembelajaran tetap menarik bagi siswa. 

Peran ini sangat mustahil akan tergantikan oleh mesin pencari google dan lainnya di dunia maya.***