Memperbaiki Kualitas Pembelajaran Melalui Kegiatan PTK

Memperbaiki kualitas pembelajaran melalui kegiatan PTK – Sesungguhnya dalam pandangan siswa tidak ada bedanya antara guru sertifikasi dengan yang tidak disertifikasi. Juga tidak penting guru itu berijazah diploma atau sarjana. Guru sukarela atau guru pegawai negeri.

Siswa akan memandang bagaimana seorang guru melayani mereka di ruang kelas dalam proses belajar dan mengajar

Guru terampil mengajar, mampu membuat mereka bersemangat. Yang tak kalah penting adalah bisa membuat waktu seolah-olah terlalu cepat berjalan. Lho? Koq bisa?

Iya, bisa. Waktu terasa cepat berjalan karena mereka keasyikan belajar. Siswa merasa telah terbius oleh guru sehingga siswa tidak lagi mengingat-ingat waktu berakhirnya jam pelajaran.

Mampukah guru memenuhi semua itu? Tentu saja harus mampu, kendatipun tidak mudah mewujudkannya. 

Guru yang berjuluk pendidik profesional apalagi. Strategi utama yang perlu ditempuh tidak lain memperbaiki kualitas pembelajaran.

Guru dituntut mau dan mempunyai kesempatan untuk melakukan eksperimen berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. 

Dalam konsep pendidikan modern dikenal dengan istilah penelitian tindakan kelas (PTK). 

Kegiatan PTK dilakukan secara mandiri dan atas inisiatif sendiri sehingga hasil penelitian benar-benar mencapai sasaran. 

Oleh sebab itu penelitian ini tidak bisa direkayasa, baik data maupun prosesnya. 
Baca juga: Tujuan dan Manfaat PTK Bagi Guru
Prasyarat utama memperbaiki kualitas pembelajaran adalah menyadari adanya kekurangan dalam menjalankan pembelajaran. 

Tidak ada guru yang sempurna dan selalu berhasil  melaksanakan pembelajaran. 

Sebab, yang dihadapi guru bukan benda mati yang bisa diutak-atik seenaknya. 

Justru yang dihadapi adalah individu yang sedang berkembang dan mencari jati diri.
Melakukan jajak pendapat dengan peserta didik menjadi langkah awal yang baik. Kemudian  bersedia dikritik dan disanggah oleh siswanya atas kekurangan dalam mengajar.  

Berangkat dari hal ini  guru berusaha mendata dan mengagendakannya. 

Berdasarkan agenda inilah guru berpijak untuk memulai usaha memperbaiki pelayanan terhadap siswa dalam proses belajar mengajar.***