Catatan Kecil Menjadi Publisher Adsense

Catatan kecil menjadi publisher adsense – Menjadi publisher adsense akhir-akhir ini bukan lagi menjadi sesuatu yang sulit bagi seorang blogger. Dikatakan demikian karena banyak cara untuk memiliki akun adsense. Kemudian mengambil kode iklan adsense untuk dipasang pada ratusan blog yang dimiliki (maksimal 500 url situs).

Tujuan utama menjadi publisher adsense adalah untuk mendapatkan earnings (penghasilan). Dan itu tidaklah mudah berdasarkan catatan kecil admin sebagai publisher “muda” yang bermain dalam dunia adsense.

Memang terbukti ungkapan orang bijak, pesan senior publisher adsense, dan wejangan inspirator blogger. Mencari uang secara online itu tidaklah semudah membalik telapak tangan. Namun bukanlah mustahil untuk dilakukan. Perlu usaha, kerja keras dan kesabaran.

1.Usaha dan peluang

Penghasilan publisher adsense berasal dari klik iklan oleh pengunjung blog. Ini sudah banyak orang mengetahuinya. Seorang publisher akan berusaha bagaimana agar terjadi peluang klik iklan yang lebih besar. Salah satu usaha yang dilakukan adalah memperbanyak arus pengunjung ke blog yang dipasang kode iklan adsense. Dengan asumsi, semakin banyak pengunjung semakin besar peluang terjadinya klik iklan.

2.Kerja keras

Trafik pengunjung adalah rohnya sebuah blog yang dimonetisasi. Oleh sebab itu perlu kerja keras untuk upadate artikel setiap hari secara kontinyu dan konsisten.  Menurut admin, jika seorang blogger sanggup posting artikel rata-rata hanya 1 – 2 artikel per hari atau 30 – 60 artikel per bulan.

Itu sudah termasuk sukses! Begitu pula earnings antara 0.5 – 1 $ per hari atau 15 – 30 $ per bulan.

3.Kesabaran menunggu

Kata orang, menunggu merupakan pekerjaan yang membosankan! Mungkin ada benarnya. Namun seorang publisher harus menjauhkan kebosanan untuk menunggu. Seorang publisher adsense memang harus menunggu dengan sabar. 

Jika penghasilan hanya 15 – 30$ per bulan, maka publisher harus menunggu untuk payout selama satu tri wulan.  
Baca juga: Yang Penting Masih Ada Harapan
Mungkin, satu semester atau bahkan satu tahun sekali pun menunggu. Tidak apa-apa. Mengapa? Masih ada sesuatu yang akan ditunggu! Yang penting semangat 45 masih menyala dalam dada publisher “muda” Indonesia. Merdeka!***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel