Menulis Itu Gampang Susah

Menulis itu gampang susah - Menulis itu gampang! Ya, tentu saja bagi orang yang sudah terlatih dan berprofesi sebagai penulis. Apalagi kegiatan menulis sudah menjadi penghasilan tambahan bahkan penghasilan utama.

Bagi yang belum terlatih dan terampil menulis, tentu saja tidak demikian halnya. Menulis itu susah!  Menulis menjadi pekerjaan yang cukup rumit, apalagi yang namanya menulis yang baik dan berkualitas serta bermanfat bagi orang lain. 

Jadi, menulis itu bisa dikatakan gampang, bisa pula dikatakan susah.

Secara harfiah memang, menulis itu gampang. Mengapa? Selagi tidak buta huruf, setiap orang pasti pernah menulis. Menuliskan sesuatu untuk dibaca dan dipahami oleh orang lain. Misalnya, menulis sepucuk surat. 

Mengarang sebait puisi curahan hati pada kertas tulis. Ini sebenarnya menjadi modal awal untuk menulis sesuatu yang lebih luas, misalnya artikel.


Masih ingatkah sobat bagaimana pengalaman menulis surat, puisi atau bahkan artikel? Ya, bias diperkirakan bahwa pertama kali akan kesulitan memilih kata atau kalimat untuk dituliskan. 

Padahal segudang ide atau gagasan sudah bersarang di fikiran. Menuangkannya menjadi bahasa tulis yang rumit.

Setelah terus menulis, giat berlatih, kegiatan menulis mulai terasa ringan. Tinggal bagaimana memperhalusnya menjadi sebuah artikel yang enak dibaca. Nah, inilah masalahnya. 

Sampai sekarang admin masih berusaha belajar membuat tulisan yang enak dibaca. Susah banget!

Berangkat dari uraian di atas, mungkin kita sepakat bahwa budaya lisan mesti diupayakan mengubahnya menjadi budaya tulisan. Budaya menulis perlu ditumbuhkembangkan sejak dini. Di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. 

Budaya ini sejalan dengan budaya membaca. Kebiasaan membaca seseorang akan menentukan pengalaman batin sekaligus merangsang keinginan untuk ikut menulis.

So, mari kita sama-sama belajar… dan berlatih menulis, mengasah keterampilan menulis. Hal ini tidak pandang bulu: anak sekolah, mahasiswa, guru, pegawai, blogger dan siapapun. 

Yang muda sebagai mana kebanyakan blogger. Yang tua, seperti Uda Awak…Belum terlambat untuk belajar dan mengasah keterampilan menulis…***