Masalah dalam Pembinaan Karakter Jujur pada Anak

Masalah pembinaan karakter jujur pada anak – Peri kehidupan manusia yang serba instan dan mewah membuat pola fikir manusia semakin lebih ekstrim. Berfikir keras untuk memiliki dan mendapatkan sesuatu barang dan jasa yang diinginkan. Memiliki motivasi tinggi untuk bekerja demi memenuhi keinginan dan ambisi.

Disisi lain, semakin banyak pula manusia yang merasakan kehidupan ini semakin hari semakin susah dan tidak beres. Mendapatkan dan memenuhi keinginan tidak semudah membalik telapak tangan.

Tatanan kehidupan sosial masyarakat tidak lagi sesuai teori-teori yang diperoleh semasa sekolah dulu. Di sekolah dipelajari seperti ini, namun ditemukan dalam kehidupan sehari-hari begitu…

Maka sebagian orang tidak lagi berpedoman kepada norma dan karakter baik. Bahkan melakukan segala cara meskipun ia sendiri menyadari cara itu tidak baik.

Alasannya, terpaksa melakukan atau berhasil mencari pembenaran terhadap perbuatannya dari segi hukum bernegara maupun aturan agama yang dianutnya.

Peri kehidupan yang bergalau seperti ini berdampak buruk terhadap pembinaan karakter anak di sekolah maupun di lingkungan keluarga.

Di sekolah berjibaku menanamkan aneka karakter baik seperti halnya juga pendidikan yang diberikan orang tua di rumah.

Kejujuran ditanam dan dikembangkan kepada anak namun realitas sehari-hari anak melihat betapa karakter baik itu tidak dapat dipraktikkan oleh orang di sekitar mereka. Anak dibina agar memiliki karakter jujur dalam berbuat dan bertindak. 

Akan tetapi fenomena sosial yang berkembang, orang menunjukkan karakter ketidakjujuran. Melakukan segala cara untuk memperoleh dan memiliki sesuatu yang diinginkan.

Pembinaan karakter jujur di sekolah ditumbuhkkembangkan melalui proses ujian di sekolah. Siswa tidak dibenarkan menyontek selama ujian.

Artinya, kerjakan sendiri soal ujian dan untuk dapat mengerjakan sendiri harus banyak belajar. Menyontek itu itu sama dengan mengambil punya orang lain dengan cara yang terlarang.

Dalam pembelajaran, jujur termasuk salah satu sikap ilmiah. Jujur terhadap hasil dan penemuan sendiri. Jujur terhadap kekurangan dan kelemahan diri sendiri sebaliknya menerima kelebihan orang lain dengan lapang dada.

Iri dan dengki bukanlah sikap dan karakter baik dalam hidup bermasyarakat. Melainkan bukti ketidakjujuran terhadap diri sendiri, terhadap kelebihan lain.***