Agar Ilmu Yang Diperoleh Bermanfaat

Agar ilmu yang diperoleh bermanfaat - Artikel postingan kali ini hanyalah sekadar bahan diskusi di antara kita bersama. Lahirnya pun diilhami oleh filosofi orang tua yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga uraian berikut ini bukan lagi hal yang asing tentunya. 

Keakraban guru dengan murid (matrapendidikan.id)

Ada sebuah nasehat orangtua yang sudah sering kita dengar. Jika ingin ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi kita maka muliakanlah orang yang memberi ilmu itu.

Sederhana sekali memang.  Namun dibalik kalimat itu ternyata tersimpan banyak makna.

Memuliakan orang-orang yang telah memberi ilmu pengetahuan merupakan suatu  keharusan.

Keharusan yang semestinya menjadi kebiasaan bagi orang-orang yang telah memperoleh ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat. 

Tujuannya adalah supaya ilmu yang diperoleh, menjadi ilmu yang benar-benar bermanfaat, baik  bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Boleh dikatakan, jika tidak memuliakan orang-orang yang telah memberi ilmu maka ilmu yang diperoleh diperkirakan tidak banyak manfaatnya.

Tidak banyak manfaatnya berarti  tidak banyak menolong diri sendiri maupun orang lain, bisa juga berarti tidak berkah.

Orang yang memberi ilmu adalah orang yang dijadikan sebagai sumber ilmu atau tempat belajar dan menimba ilmu dan memperoleh  ilmu pengetahuan.

Konsep ini  tidak  terbatas hanya pada  guru di sekolah dan  dosen di perguruan tinggi saja.  

Guru mengaji, guru les,  orang yang telah memberi nasehat bermakna, tutor, dan lainnya, juga  dapat dikatakan orang yang telah memberi ilmu.

Seorang Blogger atau webster dapat pula dikategorikan sebagai orang yang telah memberi ilmu kepada orang lain.

Jika seseorang telah memetik ilmu dari seorang blogger kemudian mempraktekkannya pada blog atau webnya sendiri. 

Itu dikatakan ilmu yang bermanfaat. Maka suatu keharusan bagi siapa yang melakukannya untuk memuliakan blogger tersebut.

Memuliakan orang yang telah memberi ilmu tak mesti memberi hormat, menyembah, atau menundukkan kepala kepada mereka.

Ucapan terima kasih dalam hati maupun disampaikan secara verbal, merupakan salah satu perwujudan pemuliaan orang yang telah memberi ilmu. 

Namun yang paling penting barangkali, tidak menyakiti hati orang-orang yang telah memberi ilmu.

Tindakan copy-paste artikel yang tidak mengikuti aturan dan ketentuan yang ada seperti yang banyak dikeluhkan,  termasuk salah satu tindakan yang tidak memuliakan orang yang memberi ilmu.

Namun kita berkeyakinan, ilmu yang diperoleh seperti itu tidak akan banyak bermanfaat dan membawa berkah. 

Kata orang bijak, salah satu akibat ilmu yang diperoleh tidak berkah adalah ketidaktentraman hati dan jiwa ketika berkomunikasi dengan orang lain. Benarkah?***