Belajar Menjadi Orang Penyabar

Belajar menjadi orang penyabar Memang, sabar adalah kata yang mudah diucapkan. Kenapa tidak? Seringkali orang menasehati agar selalu bersabar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.

Bahkan kita sendiri termasuk orang yang sering menasehati orang lain agar sabar menerima cobaan hidup. Tanpa disadari, suatu ketika justru kita kecolongan manakala kita sendiri menjadi orang yang tidak sabar menghadapi masalah. 

Banyak kejadian yang kita alami ini menjadi bukti bahwa menerapkan sikap sabar tidaklah semudah menyebutkannya. Disinilah pentingnya kita belajar dan terus mengasah diri untuk menjadi seorang penyabar.

Benar juga kata orang-orang bijak, kesabaran seseorang sangat ditentukan oleh kualitas keimanan kualitas seseorang. Orang yang memiliki keimanan yang kuat akan lebih mudah untuk sabar dan menahan diri. 

Kesabaran seseorang termasuk karakter pribadi yang unik. Sifat penyabar tidak datang dengan sendirinya. Melainkan ditumbuhkembangkan sejak dini di lingkungan keluarga. Selebihnya pengalaman emperis dan penghayatan juga ikut menentukan kesabaran seseorang.

Contohnya begini. Digigit serangga, terasa lebih sakit bagi orang yang memang jarang digigit serangga. Namun bagi orang lain, itu hal kecil dan tidak begitu sakit, karena memang telah sering digigit seranga. 

Analog dengan contoh di atas, suatu masalah yang dianggap berat oleh seseorang,  mungkin dipandang ringan oleh orang lain, yang memang sering mengalamai masalah tersebut. 

Barangkali, selalu dan selalu…belajar menjadi orang yang sabar merupakan prinsip penting dalam hidup seseorang.  

Dengan bersikap sabar terhadap suatu masalah, boleh jadi akan mencegah timbulnya persoalan lain yang mungkin lebih berat.

Memang, kesabaran itu tidak bisa dibuat-buat. Orang yang benar-benar sabar akan terlihat dari sifat dan perilakunya sehari. Bukan hanya ucapan di mulut. 

Mungkin saja dimulut, orang bisa mengatakan sabar namun dalam sifat dan perilakunya jauh dari indikasi sikap yang sabar.***