Kebiasaan Siswa Mencoret-coret Meja, Ini Alasannya
November 12, 2016
Kebiasaan
Siswa Mencoret-coret Meja, Ini alasannya – Anda saat ini masih
sekolah? Atau pada saat anda sekolah dulu, pernahkah melihat meja atau kursi
belajar di kelas terbebas dari coretan? Hm, jawabannya pasti beragam.
Barangkali ada yang menjawab, jarang meja dan
kursi yang bebas dari coretan siswa. Artinya, Anda jarang melihat meja dan
kursi belajar terbebas dari coretan. Selalu ada coretan di meja siswa, meja
piket, sampai ke meja guru. Baik dalam bentuk coretan gambar, ukiran atau hanya
coretan tulisan nama atau kata-kata tertentu.
Bagi sebagian kecil siswa, mencoret-coret meja itu
menjadi hal yang menyenangkan, bahkan bisa menguntungkan. Mencoret-coret meja
itu sebenarnya merupakan hal yang tidak baik, karena itu termasuk dalam merusak
fasilitas sekolah. Walaupun meja tersebut telah diberi alas, mereka malah
mencoret alasnya tersebut. Baik itu alas yang berupa kertas, ataupun berupa
plastik.
Simak juga: 4 Tips Merawat Mobiler Kelas
Kebiasaan mencoret-coret meja oleh siswa, bisa
saja disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Rasa suntuk atau bosan
Rasa suntuk atau bosan seringkali memicu siswa
untuk mencorat-coret meja, baik itu berupa gambar, tulisan, nama orang, nama
game, atau hanya sekedar coretan. Pada saat jam istirahat atau pada saat tidak
ada guru, tangan kita sedang memegang pena, tipe-x, atau spidol, sedangkan yang
terdekat adalah meja. Maka mereka akan menuliskannya ke meja tersebut. Untuk
mengatasinya, sibukkanlah diri kita dengan belajar atau dengan hal yang berguna
lainnya.
2. Mencatat kunci jawaban
Pada saat ulangan harian, kuis dadakan, atau
ujian, mungkin ada beberapa siswa yang curang. Mereka mencatat pengertian,
ciri-ciri, istilah, atau berbagai hal lain yang berkaitan dengan mata ujian
saat itu. Saat ujian dimulai, barangkali mungkin ada soal yang berkaitan dengan
yang dicatat tadi. Dengan situasi yang seperti ini, tidak akan tercipta
generasi yang jujur.
3. Sebagai pengganti kertas buram
Mata pelajaran matematika dan fisika menggunakan
rumus untuk mencari jawabannya. Untuk mencari jawaban tersebut, diperlukan
buram. Jika buram tidak ada, tentu saja kita akan mencari jawabannya di meja
dan menjadikan meja sebagai buram, karena meja merupakan sarana yang terdekat.
Maka dari itu sediakanlah sebuah buku buram.
4. Mengetes pena yang rusak atau macet
Ketika belajar, terkadang pena kita rusak atau
macet. Setelah kita perbaiki dengan berbagai cara, seperti mengguncangkan
penanya atau memukul-mukulkannya ke meja, kemudian kita akan mengetes pena
tersebut dengan menuliskannya pada meja, untuk membuktikan apakah pena kita
tersebut tidak rusak atau macet lagi. (*Penulis : Difo Faizi Pratama)